GOPOS.ID, GORONTALO – Melambungnya harga tiket pesawat membuat para pemudik memutar otak. Agar bisa berkumpul dengan sanak keluarga di lebaran Idul Fitri, para pemudik memilih transportasi alternatif. Salah satunya melaui jalur laut.
Hal itu sebagaimana dialami para pemudik asal Gorontalo. Para pemudik yang hendak pulang lebaran Idul Fitri 1440 H ke Luwuk, Kendari dan Bau-bau memilih untuk mudik lewat jalur laut. Langkah itu dilakukan lantaran harga tiket pesawat melonjak tinggi.
Untuk Gorontalo-Luwuk misalnya. Saat ini harga tiket pesawat Gorontalo-Luwuk mencapai sekitar Rp1,8 juta/orang. Sementara Gorontalo-Kendari juga tak jauh beda. Harga tiket pesawat Gorontalo-Kendari berkisar Rp2 juta/orang.
“Memang tahun lalu saya mudik lewat udara. Selain cepat, harga tiket juga masih terjangkau. Tapi sekarang ini (harga tiket pesawat) lumayan mahal. Jadi untu mudik tahun ini pilih lewat jalur laut,” ungkap Fatma, salah seorang pemudik yang hendak menuju ke Kendari.
Baca juga: Menara Kemenangan, Ikon Tumbilotohe Kota Timur
Untuk jalur laut alias lewat kapal, harga tiket dari Gorontalo menuju Sulawesi Tenggara (Kendari) sebesar Rp300 ribu/orang. Jauh lebih murah dibanding tiket pesawat.
Sementara itu PT Pelni telah menyediakan 400 tiket penumpang KM Sangiang. Kapal tersebut akan melayani rute Gorontalo-Kendari melewati Luwuk dan Bau-bau.
Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gorontalo Agustinus mengatakan, jumlah penumpang masih terlihat cukup normal saat ini. Adapun penumpang yang akan berangkat melalui KM. Sangiang sejauh ini baru berjumlah 750 penumpang.
“Untuk saat ini penumpang yang naik dari pelabuhan Gorontalo berjumlah 400 orang. Kemudian penumpang lanjutan di atas kapal berjumlah 350 orang. Jadi total penumpang 750 orang. Kalau dilihat dengan jumlah tersebut masih terbilang cukup normal,” jelas Agustisnus.
Baca juga: Jifly Z. Adam Jabat Ketua PN Marisa
Menurut Agustinus, tidak menutup kemungkinan menjelang lebaran tepatnya pada 3 Juni mendatang akan terjadi lonjakan penumpang. Untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya sudah menyiapkan beberapa alternatif dengan bantuan kapal perintis.
“Kita lihat nantinya ke depan. Apakah akan terjadi lonjakan penumpang atau tidak. Lagipula, ini juga merupakan kapal terakhir rute menuju Kendari, Luwuk dan Bau-bau. Untuk antisipasi lonjakan penumpang nanti, pihak pelabuhan akan mengantisipasi dengan bantuan kapal perintis,” tuturnya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro mengatakan, Dishub Provinsi Gorntalo bersama Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan telah menyiapkan beberapa kapal perintis guna mengantisipasi lonjakan penumpang.
“Ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun lalu saja pada H-15 ke bawah, ketika mendekati lebaran memang tidak ada layanan dipelabuhan. Tapi tahun ini, akan ada pelayanan pelayaran beberapa terakhir saat lebaran bagi pemudik,” jelas Jamal Nganro.(isno/gopos)