GOPOS.ID, GORONTALO – Harga tiket pesawat yang melambung tinggi tidak hanya menjadi kekhawatiran masyarakat. Gubernur Gorontalo Rusli Habibie juga ikut atas tingginya harga tiket pesawat.
Menyikapi hal tersebut, Gubernur Gorontalo akan menyampaikan surat ke Menteri Perhubungan (Menhub) RI. Tujuannya agar Menteri Perhubungan bisa meninjau kembali penerapan harga tiket oleh maskapai penerbangan.
“Dulu harga tiket Gorontalo-Jakarta kisaran Rp1,5 juta. Sekarang sudah lebih dari Rp3 juta,” ujar Rusli Habibie.
Menurut orang nomor satu di Gorontalo itu, tingginya harga tiket pesawat berdampak signifikan terhadap berbagai lini. Contohnya, arus kedatangan orang dari luar daerah ke Gorontalo. Akibat tingginya harga tiket, maka jumlah orang yang datang ke Gorontalo mengalami penurunan.
“Hal ini bisa berdampak terhadap sektor Pariwisata kita. Harga tiket pesawat yang mahal membuat orang jadi berpikir dua kali untuk datang ke Gorontalo. Padahal, saat ini Pemerintah Provinsi maupun kabupaten/kota sedang gencar-gencarnya menjadikan Pariwisata sebagai sektor unggulan,” tutur Rusli Habibie.
Baca juga : Hadapi Revolusi Industri 4.0, Pelayanan Informasi Publik Lebih Ditingkatkan
Di sisi lain, tingginya harga tiket berdampak terhadap penganggaran perjalanan dinas. Dalam penyusunan APBD, saat itu harga tiket Gorontalo-Jakarta dipatok sekitar Rp1,5 juta.
“Dengan harga tiket pesawat yang sudah mencapai Rp3 juta ini akan berdampak terhadap anggaran perjalanan dinas,” urai Rusli Habibie.
Untuk itu, Rusli Habibie mengatakan, pihaknya akan menyurati Menteri Perhubungan dengan tujuan agar harga tiket pesawat bisa dirasionalisasi.
“Kita berharap dengan penurunan harga tiket, akan menarik minat orang datang ke Gorontalo. Dengan begitu sektor pariwisata kita akan lebih bergairah lagi,” tandas Rusli Habibie.(adm-02)