GOPOS.ID, GORONTALO – Kenaikan harga bawang merah, cabai (rica) dan tomat (Barito), menjadi penyumbang utama kenaikan inflasi di Gorontalo. Pada Juni 2022, inflasi yang terjadi di Kota Gorontalo tercatat sebesar 1,65 persen. Mengalami kenaikan signifikan dibandingkan situasi inflasi pada Mei 2022 yang tercatat 0,37 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo melaporkan, inflasi di Kota Gorontalo terjadi akibat adanya kenaikan indeks harga konsumen (IHK) pada 6 kelompok pengeluaran. Meliputi kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,19 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,38 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok transportasi sebesar 0,13 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,52 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,2 persen.
Pada kelompok makanan ada beberapa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu cabai rawit, tomat, bawang merah, ikan malalugis, serta rokok kretek filter.
“Bahan Makanan pada Juni 2022 mengalami inflasi sebesar 6,74 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 111,37 pada Mei 2022 menjadi 118,88 pada Juni 2022. Bahan makanan pada Juni 2022 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 1,4 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Gorontalo, Mukhammad Mukhanif, dalam keterangan resminya, 1 Juli 2022.
Inflasi yang terjadi di Kota Gorontalo pada Juni 2022 tercatat yang paling di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua). Sementara itu tingkat inflasi Tingkat inflasi tahun kalender Juni 2022 sebesar 3,93 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) sebesar 4,35 persen.(hasan/gopos)