GOPOS.ID, BONERAYA – Longsor yang menerjang di 20 titik sepanjang wilayah Bone Pesisir, bukan penghalang bagi Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, untuk mengantar bantuan. Tak bisa melewati jalur darat karena tertutup longsor, Hamim Pou memilih menempuh jalur laut, Ahad (2/8/2020).
Langkah tersebut ditempuh agar bantuan bisa segera diterima dan dimanfaatkan oleh warga. Khususnya para warga di wilayah Kecamatan Bone, yang terdampak bencana banjir. Adapun bantuan yang dibawa Hamim Pou berupa bahan makanan serta obat-obatan.
Perjalanan menuju ke wilayah Kecamatan Bone melalui jalur laut dilakukan Hamim Pou menggunakan kapal milik Basarnas Gorontalo. Perjalanan dari Dermaga Kota Gorontalo hingga Desa Taludaa ditempuh selama 6 jam. Dalam perjalanan, Hamim Pou dua kali berganti kapal.
Begitu tiba di Taludaa pukul 23.00 WITA, Hamim Pou bersama tim langsung menyambangi warga yang berada di pengungsian.
“Warga yang berada di tempat pengungsian menjadi prirotas saya,” kata Hamim Pou, Senin (3/8/2020).
Setelah menyampaikan bantuan untuk warga yang mengungsi, Hamim Pou melanjutkan kegiatan dengan memantau situasi banjir di wilayah Bone Pesisir. Peninjauan dilakukan berlangsung hingga Senin (3/8/2020) dini hari.
“Peninjauan dilakukan untuk melihat kerusakan rumah warga akibat banjir,” ujar Bupati.
Kehadiran Hamim Pou disambut antusias warga. Apalagi Hamim Pou begitu cepat merespon kesulitan warga yang tertimpa bencana. Meski harus melewati jalur laut, Hamim Pou senantiasa hadir di tengah masyarakat.
Baca juga: Hamim Pou Tinjau Prospek Pengerjaan Jembatan Bulubulonthu
Menurut Hamim Pou, sedikitnya 150 rumah rusak di Kecamatan Bone. Meliputi Desa Taludaa, Masiaga, Ilohuuwa. Korban banjir terbanyak berada Desa Taludaa akibat arus Sungai Taludaa, serta longsoran bukit di sepanjang jalur Trans Sulawesi.
“Sekolah, puskesmas, dan beberapa fasilitas pemerintah juga rusak. Warga berpindah ke BPU (Balai Pertemuan Umum ) kecamatan dan ke rumah warga,” ungkap orang nomor satu di Bone Bolango itu.
“Insyaallah logistik yang kami bawa dapat membantu untuk sementara waktu,” lanjutnya.
Lebih lanjut Hamim Pou menyampaikan, untuk penanganan banjir ke depan, warga di sepanjang DAS Taludaa serta muara laut harus direlokasi ke tempat lebih aman.
“Kemudian pembuatan tebing atau talut penahan ombak di Taludaa dan Masiaga sepanjang 1 km. Kementerian PU melalui balai diharapkan bisa segera membangunnya untuk menyelamatkan warga,” ujar Hamim Pou.(Pras/gopos)