Oleh: Zulkarnain Suleman
(Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo)
Ibadah haji 2024 telah selesai. Tak sekedar usai, namun berlangsung dengan lancar dan sukses. Banyak inovasi dibalik suksesnya haji tahun ini. Banyak pihak justru mengapresiasi.Â
MEMANG belakangan santer terdengar isu Pansus haji digulirkan. Meski tidak menutup fakta bahwa penyelenggaraan ibadah haji 2024 berlangsung sesuai harapan. Semua hal yang dipersoalkan oleh Pansus haji pasti mampu dijelaskan oleh Kemenag dengan terang benderang.
Fakta dan data suksesnya haji tahun ini dengan mudah diakses dengan berselencar melalui telpon genggam. Testimoni dari Jemaah, pengamat, praktisi, mitra kerja, masyarakat, dan lain sebagainya berseliweran. Hal positif seperti ini perlu terus digaungkan.
Memahami seluk beluk pelaksanaan haji butuh cara pandang yang komprehensif. Cara pandang parsial justru melahirkan kesimpulan yang tidak utuh. Memahami haji secara komprehensif artinya melihat haji dari keseluruhan, tak sekedar aspek ritual ibadah namun juga melihat sisi manajemen pelayanannya.
Banyak pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan haji. Koordinasi dari semua pihak yang terlibat tersebut membutuhkan kepemimpinan yang inovatif dan transformative agar semua yang dipersiapkan berjalan dengan matang, serta pelaksanaan haji berlangsung dengan lancar. Kementerian Agama yang dipimpin Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Men telah menunjukkan komitmen tersebut.Â
Patut diapresiasi, selama kepemimpinan Gus Men pelaksanaan haji setiap tahunnya dilakukan inovasi tiada henti, sehingga pelayanan haji semakin baik dan ekspansif. Terbukti, suksesnya haji 2024 karena sejumlah indikator yang oleh Gus Men diformulasikan dalam skema 4-3-5. Skema tersebut terdiri dari empat Perdana di Haji 2024, tiga pengembangan ekosistem potensi ekonomi haji, dan lima inovasi haji 2024.
Empat Perdana Haji
Empat perdana haji ini merupakan inovasi yang baru pertama kali dilaksanakan selama penyelenggaraan haji. Pertama, untuk pertama kalinya Kemenag menyediakan layanan fast track di tig embarkasi haji, selain Bandara Soetta Tangerang, para jemaah juga mendapatkan layanan di Bandara Adi Sumarmo Solo, dan Bandara Juanda Surabaya.
Layanan tersebut telah dinikmati lebih dari 50 persen jemaah. Tentu terselenggaranya layanan perdana ini berkat diplomasi yang baik antara Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi. Dengan adanya pelayanan fast track ini, proses imigrasi bagi jemaah haji sesampainya di Arab Saudi tidak perlu dilakukan. Ini justru mengurai waktu yang Panjang dalam proses imigrasi seperti pelaksanaan haji tahun sebelumnya.Â
Kedua, pertama kali dalam kuota normal dan kuota tambahan, layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah di Makkah. Data yang ada, lebih dari 17,4 juta boks makanan telah didistribusikan dan dinikmati jamaah. Ini belum termasuk 5 juta boks catering yang disiapkan di Madinah dan belum termasuk layanan yang dikonsumsi jemaah selama puncak haji.
Ketiga, untuk pertama kali dalam Sejarah, Indonesia mendapatkan kuota tambahan hingga 20.000 jemaah. Ini bagian dari upaya diplomasi dan kedekatan pembicaraan yang dilakukan Presiden Jokowi kepada Raja Salman dan pangeran Muhammad Bin Salman.Â
Keempat, untuk pertama kali adanya kebijakan murur yang diterapkan secara sistematis dan terencana. Murur terkait dengan skema pergerakan jemaah dari Arafah setelah usai Wukuf menuju Muzdalifah, yang melintas tanpa turun, lalu menuju ke Mina. Berdasarkan data dari Kemenag, lebih dari 5 juta jemaah telah mengikuti skema murur tersebut.
Tiga Ekosistem Ekonomi
Dalam keterangannya Gus Men menyampaikan, terdapat tiga pengembangan ekosistem ekonomi yang turut serta mensukseskan terselenggaranya haji 2024.Â
Pertama, ekspor bumbu Nusantara mengalami peningkatan. Tahun ini, sebanyak 70 ton telah diekspor untuk memenuhi kebutuhan penyedia catering jemaah haji Indonesia. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 16 ton yang diekspor. Potensi ekonomi ini masih akan terus berkembang, sebab kebutuhan mencapai 200 ton.
Kedua, daging dikirim dalam bentuk kemasan daging olahan. Sebanyak 6.755 kambing berhasil dikelola oleh PPIH. Sebanyak 2000 daging kambing dari jumlah tersebut dikemas ukuran setengah kilogram sebanyak 15.000 pack untuk dikirim ke Indonesia. Kemudian dibagikan sebagai kontribusi pencegahan stunting di Indonesia.
Ketiga, ekosistem ekonomi berkembang dengan penggunaan layanan catering makanan siap saji. Makanan tersebut didatangkan langsung dari Indonesia, sehingga memenuhi cita rasa khas Nusantara. Tercatat sekitar 1,7 juga boks telah didistribusikan di Makkah. Layanan tersebut juga bakal terus berkembang, sebab kebutuhan sekitar 5-6 juta boks.
Lima Inovasi Haji
Selanjutnya, terdapat lima inovasi haji 2024 yang juga berperan penting dalam suksenya penyelenggaraan haji 2024. Pertama, transformasi digital. Ini dimulai dengan recruitmen petugas haji secara terbukat dan berbasis digital. Semua petugas diseleksi online menggunakan system CAT.
Kedua, aplikasi kawal haji. Aplikasi ini bermanfaat sebagai wadah atau ruang aduan dan keluhan bagi jemaah atau keluarga jemaah. Keberadaan aplikasi kawal haji ini memberikan layanan agar keluhan dan aduan dari semua jamaah dapat ditangani secara cepat dan maksimal.
Ketiga, layanan safari wukuf lansia non mandiri dan disabilitas. Layanan ini dilakukan dengan persiapan yang lebih matang dari aspek akomodasi, petugas maupun layanan konsumsi. Data yang ada sebanyak 293 jemaah lansia non mandiri dan disabilitas terfasilitasi berkat layanan ini.Â
Keempat, adanya IPS (international Pattient Summary). Dengan IPS atau riwayat kesehatan jemaah haji pada kartu jemaah haji memudahkan pelayanan Kesehatan kepada jamaah haji.Â
Kelima, penyederhanaan proses tunda atau batal visa. Pendekatan ini berhasil mengoptimalkan serapan kuota haji hingga tahun ini hanya tersisa 45 kuota saja.
Apresiasi atas Kinerja Gus Men
Suksesnya haji 2024 dengan formulasi skema 4-3-5 yang dilakukan Kemenag patut mendapat apreasi, tanpa menafikan juga peran semua pihak tentunya. Sebab, bagaimanapun suksesnya pelaksanaan haji tentu berkat kolaborasi dan komitmen dari semua pihak yang terlibat, baik pemerintah, penyelenggara dan para petugas haji. Â
Peran strategis kepemimpinan Gus Men di Kementerian Agama juga patut diapresiasi. Formulasi yang dilakukan melalui skema 4-3-5 menjadi bukti komitmen Gus Men untuk memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji.Â
Inovasi yang telah dimulai merupakan harapan besar agar setiap tahunnya pelaksanaan haji di Indonesia semakin baik. Serta, semoga seluruh jemaah haji tahun 2024 mendapatkan haji yang mabrur dan diterima semua amal ibadahnya. (*)