GOPOS.ID, BLITAR – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terpukau dengan program Blitar Keren yang diusung Walikota terpilih Santoso, Wakil Walikota Blitar terpilih, Tjutjuk Sunario. Hal itu disampaikan Khofifah saat Serah Terima Jabatan (Sertijab) dari Plh Walikota kepada Walikota Blitar terpilih.
Serta rapat Paripurna mendengarkan pidato Walikota Blitar masa jabatan 2021-2024, sekaligus mendengarkan arahan Gubernur Jawa Timur, terhadap penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) digelar di Gedung DPRD Kota Blitar, Rabu (3/3/2021).
Kegiatan itu dihadiri secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Walikota Blitar terpilih, Santoso, Wakil Walikota Blitar terpilih, Tjutjuk Sunario, Plh Walikota Blitar, Hermansyah Permadi, Ketua DPRD Kota Blitar, Syahrul Alim, dan Wakil Ketua DPRD, Ahmad Zunaedi.
Ditemui sesuai kegiatan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan progam Blitar Keren yang diusung oleh Santoso-Tjutjuk sangat milenial.
Baca juga: Pj Sekda Kab Blitar Ditunjuk Sebagai Plh Bupati Blitar
Hal itu dianggap bisa membantu pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dicanangkan pemerintah pusat.
“Tren ekonomi dunia saat ekonomi pada jangka pendek. Saya rasa di sini (Kota Blitar) juga sudah dimulai tapi mungkin perlu ditingkatkan kembali,” tutur Khofifah.
Disamping itu, Khofifah juga menganggap faktor geopolitik yang dimiliki Kota Blitar sangat luar biasa.
Baginya, kehadiran makam proklamator diharapkan bisa menjadi kawah candradimuka untuk pemimpin-pemimpin di negeri ini. Sehingga seluruh proses kepemimpinan itu tidak lagi bercerita tentang wawasan kebangsaan, dan tidak lagi cerita tentang nasionalisme.
“Jadi tidak ada lagi hal-hal yang membicarakan yang tidak seiring dengan NKRI, semua itu sudah inheren, yang hadir dari seluruh ruh negeri ini,” tambahnya.
Sementara itu di waktu yang hampir bersamaan, Walikota Blitar, Santoso, menanggapi apresiasi yang diberikan Gubernur Jawa Timur. Ia mengungkapkan, progam Blitar Keren yang diusungnya mempunyai akronim : keberagaman, religius, dan nasionalis.
“Progam itu dapat dijabarkan melalui rumusan-rumusan, yang bisa membawa Kota Blitar unggul, makmur, dan bermartabat. Dengan diiringi religius dan nasionalis,” ungkap Santoso.
Walikota yang pernah menjabat sebagai kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar ini menambahkan, 100 hari kerja pertama yang akan dilaksanakannya berupa menjalankan kontrak politik yang disampaikan sewaktu berkampanye. Salah satunya kontrak politiknya adalah menganggarkan 50-100 juta bagi setiap RT di Kota Blitar per tahunnya.
“Oleh karena itu kita telah menyampaikan kepada seluruh opd bagaimana cara menerjemahkan dan menyusun regulasi. Sesuai kontrak politik yang sudah kita lakukan,” jelasnya.
Sementara itu terkait RPJMD, ia mengatakan sedang dalam tahap dimatangkan. Nantinya bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dalam waktu dekat akan dilaksanakan uji publik RPJMD kepada seluruh masyarakat dan seluruh OPD.
“Yang jelas kedepannya, harus ada keselarasan sesuai visi dan misi yang telah kita rencanakan,” pungkasnya. (mt/adv/gopos)