GOPOS.ID, GORONTALO – Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Gorontalo yang ke-20 tahun. Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengulas kembali tentang kinerja jajarannya untuk setahun terakhir.
Walaupun dalam rapat paripurna DPRD dibacakan Pemprov Gorontalo telah meraih banyak prestasi. Namun rasa tanggung jawab atas jabatan dan kinerja harus terus ditingkatkan.
Hal ini dikatakan Gubernur, usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD HUT ke-20 Provinsi Gorontalo yang berlangsung secara virtual, Senin (7/12/2020).
“Kita telah memasuki akhir tahun, artinya APBD tahun anggaran 2020 akan segera berakhir. Tolong diselesaikan dengan penuh rasa tanggung jawab, transparan, tidak sedikitpun melanggar aturan dan harus teradministrasi dengan baik. Saya mohon kepada para asisten, pak inspektur, lebih rajin lagi mengingatkan kepada pimpinan OPD untuk menyiapkan laporan-laporan kegiatan APBD tahun 2020,” kata Rusli
Gubernur dua periode ini juga mengingatkan, akhir-akhir ini kasus operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK marak terjadi. Ia berharap ini menjadi bahan evaluasi secara menyeluruh di jajaranya mulai dari lingkup Provinsi, Kabupaten/Kota sampai ke desa.
“Saya mohon kepada kita semua untuk menghindari hal-hal tidak kita inginkan. Terlebih terkait penyaluran bantuan-bantuan sosial, bantuan kesehatan. Dari awal sudah ditegasakan oleh Pak Jokowi akan memberikan hukuman mati kepada para pelanggar. Mari kita semua bekerja sesuai prosedur dan aturan yang berlaku. Berhati-hati dalam melangkah,” harapnya.
Baca juga: Giliran 2.800 Masyarakat Pesisir Dapat Bantuan Pemprov Gorontalo
Diakhir arahannya mantan Bupati Gorontalo Utara ini kembali mengingatkan, saat ini Indonesia masih menjadi negara tertinggi di Asia, dalam penambahan jumlah kasus covid-19.
Oleh karenanya, ia berharap di momentum 20 tahun ini, Gorontalo bisa segera keluar dari situasi ini. Kedisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan, adalah kunci untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
”Tolong pak Kadis Dikbudpora sampaikan kepada guru-guru dan kepala sekolah, hingga saat ini kita belum membuka sekolah secara tatap muka. Saya melihat beberapa waktu lalu kunjungan kerja saya ke Pohuwato, Boalemo bahkan kemarin ke Gorut dan Batudaa Pantai, banyak anak sekolah yang memakai seragam. Tolong yah, kita belum belajar secara tatap muka,” tandasnya. (Rls/andi/gopos)