GOPOS.ID, GORONTALO – Provinsi Gorontalo kembali mengalami deflasi secara bulan ke bulan (month to month) pada Mei 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo melaporkan Provinsi Gorontalo mengalami deflasi 1,68 persen pada Mei 2025. Angka ini merupakan yang terendah dibandingkan provinsi-provinsi lainnya se-Indonesia.
Sebelumnya pada Januari 2025 Gorontalo mengalami deflasi sebesar 1,64 persen. Selanjutnya pada Februari 2025 mengalami inflasi 0,1 persen, Maret 2025 inflasi sebesar 2,88 persen, dan April 2025 inflasi sebesar 1,09 persen.
Plt Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Dwi Alwi Astuti, menjelaskan deflasi Provinsi Gorontalo pada Mei 2025 dipengaruhi oleh adanya deflasi pada dua kelompok pengeluaran masyarakat. Yaitu Kelompok Pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau, dan Kelompok Pengeluaran Perlengkapan Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga.
Kelompok Pengeluaran Makanan, Minuman dan Tembakau mengalami deflasi sebesar 4,55 persen dan memberikan andil terhadap deflasi secara umum sebesar 1,70 persen. Sementara Kelompok Pengeluaran Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga mengalami deflasi 1,38 persen dan memberikan kontribusi sebesar 0,07 persen terhadap deflasi secara umum.
“Untuk komoditas di Kelompok Pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau yang mengalami deflasi di antaranya tomat, cabai rawit, ikan selar, ikan layang dan bawang merah,” ungkap Dwi Alwi Astuti pada rilis Berita Resmi Statistik (BPS) Gorontalo edisi Juni 2025, Senin (2/5/2025).
Meski pada Mei 2025 mengalami deflasi, secara tahunan (year on year) atau Mei 2025 terhadap Mei 2024, Gorontalo masih mengalami inflasi yakni sebesar 0,28 persen, serta inflasi tahun kalender (Mei 2025 terhadap Desember 2024) sebesar 0,68 persen.
Inflasi tahunan Gorontalo dipengaruhi oleh adanya inflasi pada beberapa komoditas meliputi emas perhiasan, sigaret kretek mesin, ikan selar/tude, kopi bubuk, terong, sigaret putih mesin, kelapa, nasi dengan lauk, serta tarif air minum PDAM.
Untuk komoditas penyumbang deflasi secara year on year yakni beras, bawang merah, tomat, ikan tuna, sabun deterjen bubuk, cumi-cumi, sabun cuci piring, telur ayam ras, kangkung, serta daun bawang.
Dwi Astuti menerangkan, inflasi Gorontalo year on year pada Mei 2025 cukup kecil karena adanya deflasi pada beberapa komoditas yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
“Terutama beras, tomat, bawang merah, dan ikan,” kata Dwi Astuti.(hasan/gopos)