GOPOS.ID, JAKARTA – Gempabumi yang mengguncang wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakibatkan puluhan bangunan rusak, Kamis (2/11/2023). Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah melakukan pemutakhiran data kekuatan gempa, yang sebelumnya Magnitudo (M) 6.6 dengan kedalaman 10 KM, menjadi M 6.3 dengan kedalaman 25 KM.
Merujuk data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, Kamis (2/11/2023) pukul 21.40 WIB, bangunan rusak yang tercatat berada di Kabupaten Kupang dengan rincian 40 unit rumah warga; 8 unit fasilitas umum; 19 unit gedung pemerintahan; dan 1 unit asrama panti asuhan.
Di wilayah Kota Kupang terdiri atas 20 unit rumah warga; 4 unit gedung perkantoran; 1 unit toko swalayan; dan 1 unit hotel. Selanjutnya 1 sarana pendidikan alami kerusakan di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
“Sampai saat ini belum ada laporan terkait adanya korban jiwa maupun mengungsi akibat gempa tersebut,” terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Sejak gempa terjadi pagi hari hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan tim gabungan yang ada di lokasi terdampak masih terus melakukan upaya penanganan. Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Kupang dan BPBD Kab. Kupang sedang melakukan kaji cepat dampak bencana gempa bumi pada lokasi – lokasi terdampak. Sekretaris BPBD Kabupaten Timor Tengah Selatan bersama Dinas PUPR Kabupaten Timor Tengah Selatan melakukan Kaji cepat. BPBD berkoordinasi dengan TNI/POLRI untuk melakukan pendataan dampak kejadian gempa bumi.
Tidak hanya dari pemerintah daerah setempat, penanganan bencana kali ini juga dilakukan oleh anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana di NTT dan juga Kota Kupang yang bahu – membahu melakukan pendataaan situasi kejadian gempa.(hasan/gopos)