GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gorontalo, mengelar unjuk rasa (Unras) dengan mempertanyakan progres pekerjaan fisik di Kota Gorontalo.
Sebanyak 70 kader HMI cabang Gorontalo mengunjungi Kantor Wali Kota Gorontalo, dan Kantor DPRD Kota Gorontalo. Mereka mempertanyakan pelaksanaan sejumlah pekerjaan fisik menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dinilai tidak berprogres, dan merugikan masyarakat.
Mereka menuntut pemerintah kota Gorontalo memberikan jaminan kepada para pedagang yang terdampak pembangunan infrastruktur jalan Nani Wartabone eks Panjaitan, dan pedagang di kawasan pertokoan, serta menuntut tranparansi anggaran pelaksanaan kegiatan dengan memasang papan proyek.
“Ada 5 proyek pembangunan dalam proses pekerjaan dan menggunakan pinjaman PEN menjadi sasaran peninjauan. Berdasarkan hasil peninjauan tersebut terdapat tiga pekerjaan yang terancam tidak akan selesai sesuai dengan target,” kata Wakil Kordinator aksi, Agung Datau saat menyampaikan orasi di DPRD kota Gorontalo, Senin (31/10/2022)
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Gorontalo Hardi Sidiki menyambut kedatangan masa aksi di halaman DPRD kota, dihadapan mahasiswa Hardi mengungkapkan, seluruh tuntutan masa aksi akan ditindaklanjuti segera.
“Yang geram dengan pekerjaan fisik di Kota itu, bukan hanya adik-adik mahasiswa, kami DPRD yang fungsinya sebagai pengawasan juga geram,” kata hadiri saat dialok dengan masa aksi.
Politisi Partai Golkar ini melanjutkan, pihaknya sudah berulang kali mengelar rapat komisi, dan rapat gabungan komisi dalam membahas progres pekerjaan peningkatan jalanan di Panjaitan, pekerjaan di kawasan pertokoan, dan pekerjaan lainnya yang menggunakan dana pen.
“Kita mendorong agar ini selesai tepat waktu, akhir Desember harus selesai, untuk Panjaitan memang progresnya lama, tapi untuk kawasan pertokoan sudah 70 persen lebih,” pungkasnya. (Sari/gopos)