GOPOS.ID, GORONTALO – Gebyar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang digelar Bank Indonesia berkolaborasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Gorontalo, 27-28 April 2024, berhasil membukukan transaksi mencapai hampir Rp1 miliar. Nilai transaksi tersebut mengalami kenaikan lebih dari 20 persen dibandingkan kegiatan serupa pada 2023.
Adapun transaksi pada Gebyar UMKM 2024 meliputi penjualan produk UMKM senilai Rp547 juta. Kemudian Business Matching pembiayaan senilai Rp370 juta.
Sementara itu antusias masyarakat Gorontalo menyambut pelaksanaan gebyar UMKM 2024 cukup tinggi. Hal itu tercermin pada jumlah kunjungan selama dua hari pelaksanaan mencapai 4.500 orang. Jumlah ini mengalami kenaikan sebanyak 1.000 orang dibandingkan pada Gebyar UMKM 2023.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo, Risjon Sunge, mengemukakan Gebyar UMKM dilaksanakan sebagai bentuk dukungan pengembangan UMKM di Provinsi Gorontalo. Saat ini keberadaan UMKM di Provinsi Gorontalo mengalami perkembangan cukup pesat.
“Pada 2022 jumlah UMKM di Provinsi Gorontalo tercatat sebanyak 94 ribu. Pada saat ini jumlah UMKM sudah mencapai 120 ribu,” ujar Risjon Sunge membacakan laporan panitia pada closing ceremony Gebyar UMKM 2024, Ahad (29/4/2024) malam di Atrium Citimall Gorontalo.
Menurut Risjon, keberadaan UMKM yang besar tersebut membutuhkan dukungan berbagai pihak. Baik dari sisi peningkatan produksi, manajemen usaha, perizinan, hingga sisi permodalan dan pemasaran. Salah satu bentuk dukungan tersebut dilakukan oleh Bank Indonesia bersama Pemprov Gorontalo dan Dekranasda Provinsi Gorontalo melalui Gebyar UMKM 2024.
“Tentunya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pelaku UMKM di Provinsi Gorontalo agar terus melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif untuk produk-produk yang dihasilkan,” kata Risjon Sunge.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, mengemukakan Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mengakselerasi pengembangan UMKM di Provinsi Gorontalo. Oleh karena itu Dian berharap dukungan seluruh pihak untuk bersama-sama bersinergi dan berkolaborasi dalam rangka mendukung pengembangan UMKM di Provinsi Gorontalo.
“Gebyar UMKM ini adalah salah satu upaya untuk menstimulus pengembangan UMKM di Provinsi Gorontalo dan sebagai media promosi, pendorong omzet, yang diharapkan juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo. Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan menyukseskan kegiatan Gebyar UMKM 2024. Semoga kerja sama, sinergi dan kolaborasi kita senantiasa terjaga,” tutur Dian Nugraha.
Lebih lanjut Dian Nugraha menyampaikan, dalam perjalanan waktu ke depan ada beberapa iven yang bisa menjadi peluang bagi para pelaku UMKM di Provinsi Gorontalo. Di antaranya Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang akan berlangsung di Sulawesi Tenggara, dan Indonesia Syariah Economic Festival yang akan berlangsung di Jakarta.
“Ini kesempatan bagi pelaku UMKM di Gorontalo untuk unjuk kreativitas dan inovasi. Semoga ke depan akan terus bertambah UMKM-UMKM Gorontalo yang mampu menembus pasar global,” ungkap Dian Nugraha.
Penutupan Gebyar UMKM Gorontalo 2024 diisi dengan pengumuman UMKM yang lolos kurasi Bank Indonesia, serta penampilan hiburan oleh Bintang Tamu D’ Cinamons.(hasan/gopos)