GOPOS.ID, JAKARTA – Ketua Umum Lamahu periode 2020-2025 bertekad membawa Lamahu sebagai organisasi paguyuban yang terpandang di tingkat nasional.
Tekad itu disampaikan Fadel Muhammad setelah terpilih dalam dalam Musyawarah Besar (Mubes) Lamahu ke VIII yang diselenggarakan di Nusantara V Kompleks MPR/DPR RI Jakarta, Ahad (29/11/2020).
Fadel yang saat ini duduk sebagai Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan, musyawarah besar Lamahu telah selesai. Sejalan hal itu, ia mengajak seluruh anggota lamahu kembali bersatu, dan senantiasa kompak.
Sebab kekompakan dan soliditas seluruh anggota merupakan modal utama membawa Lamahu sebagai organisasi rantau Gorontalo yang besar ternama di tingkat nasional.
“Saatnya kita bersatu. Kita bawa Lamahu terpandang di tingkat Nasional,” ucap Fadel.
Untuk mewujudkan tekad membawa Lamahu ada beberapa program yang telah disiapkan Fadel Muhammad terpilih. Di antaranya meningkatkan Sumber daya manusia; Mempromosikan kebudayaan dan kearifan lokal Gorontalo; Serta kegiatan sosial kemasyarkatan.
“Mengapa SDM sangat perlu? Saya ingin terus mendorong SDM Gorontalo itu berkontribusi di lembaga-lembaga pemerintahan Pusat. Sehingga mereka suatu saat dapat membantu meningkatkan kemajuan daerah,” tutur mantan Gubernur Gorontalo dua periode itu.
Soal kebudayaan, Fadel Muhammad sebagai salah satu pimpinan MPR RI memiliki relasi yang cukup luas. Mengelilingi Indonesia dari Sabang sampai Marauke.
“Kebudayaan kita akan saya promosikan ketika saya berkunjung daerah-daerah di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri , sehingga orang-orang ini mau untuk berkunjung ke Gorontalo. Sektor Pariwisata kita bisa terangkat dan mendunia,” sambung FM.
Terakhir dikatakan Fadel, banyak orang-orang Gorontalo yang sedang berkarir di lembaga-lembaga seperti Kementerian maupun BUMN dan menduduki jabatan strategis. Fadel berupaya mengajak orang-orang Gorontalo tersebut untuk berkolaborasi dalam organisasi Lamahu.
“Tujuannya agar kita semua berkontribusi terhadap kemajuan Gorontalo, serta merangkul seluruh orang Gorontalo yang ada dirantau,” tandasnya. (*)