GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Anggota DPRD Kota Gorontalo Erman Latjengke turut menyoroti banyaknya lulusan sarjana yang hingga kini masih menganggur karena lapangan pekerjaan yang minim.
“Terjadi pengangguran intelektual, banyak sarjana-sarjana yang sekarang ini tidak memperoleh kesempatan kerja. Bahkan ada yang menjadi tukang bentor. Ada juga yang bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan,” sebut Erman saat Diskusi Publik Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Gorontalo 2025-2045 di Rumah Adat Dulohupa, baru-baru ini.
Erman menjelaskan, minimnya lapangan pekerjaan kepada masyarakat menyebabkan masalah bagi lulusan sarjana sehingga membuat mereka tidak dapat bekerja. Problem seperti ini perlu adanya perhatian lebih dari pemerintah daerah dan disampaikan ke pemerintah pusat.
Erman juga turut menyayangkan ketika ada pendirian sebuah kampus melalui izin dari pusat dan setelah kampus itu berdiri, lapangan pekerjaan lebih sedikit dan tidak mampu memenuhi keterbukaan pekerjaan bagi para sarjana.
“Dari daerah-daerah datang ke pemerintah pusat meminta mengurus izin lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi. Ketika prosedur telah dijalani, persyaratan sudah lengkap dan mendapatkan izin sehingga perguruan tinggi itu berdiri. Tetapi ada satu yang miris, tidak di siapkan lapangan pekerjaan mereka sehingga banyak lulusan dari perguruan tinggi tidak mendapatkan kesempatan kerja,” urai Erman.
Ketua Komisi A DPRD Kota Gorontalo itu menyebut bahwa memang pondasi dari sebuah daerah adalah pendidikan, sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai kualitas tinggi tentunya berdampak positif bagi daerah itu sendiri. Namun harus ada perhatian khusus dari pemerintah untuk menyiapkan lapangan pekerjaan yang baik.
“Memang sisi pendidikan itu sangat penting, kalau perguruan tinggi kurang, maka otomatis anak-anak didik kita lebih banyak sekolah di luar daerah dan itu butuh biaya yang sangat besar,” katanya Erman.(Rama/Gopos)