GOPOS.ID, GORONTALO – Ekspor tepung kelapa kembali menggairah sektor perkebunan kelapa di Gorontalo. Kegiatan pemasaran ke Eropa, Tiongkok dan Afrika itu memberikan kontribusi terhadap perekonomian petani. Nilainya ditaksir mencapai Rp200 miliar.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljadi D Mario mengemukakan, kegiatan ekspor tepung kelapa memberi pengaruh cukup signifikan terhadap perekonomian Gorontalo. Khususnya perekonomian di kalangan petani kelapa. Sebab, dengan adanya ekspor tepung kelapa maka pabrik akan mengambil produksi kelapa dari petani. Sehingga, petani kelapa memiliki kepastian pasar.
“Kebutuhan pabrik tepung kelapa saat ini sesuai kapasitas terpasang 174 ribu butir/tahun,” ujar pria yang berpengalaman di bidang kelapa itu.
Dari total kebutuhan tersebut, untuk PT Tri Jaya Tangguh Tangkobu memiliki kapasitas 380 ton/hari (380 ribu butir). Dari kapasitas itu menghasilkan tepung kelapa 46 ton/hari.
“Selain tepung kelapa, PT Tri Jaya Tangguh juga turut mengolah kelapa menjadi minuman segar serta santan cair,” ungkap Muljadi.
Baca juga: 9 Kali ke Gorontalo, Mentan Puji Produksi Jagung di Gorontalo
Sementara itu untuk PT Royal Coconut Desa Ombulo memiliki kapasitas bahan baku sebanyak 200 ton/hari (200 ribu butir). Dari kapasitas tersebut menghasilkan tepung kelapa 24 ton/hari.
“PT Royal Coconut telah merencanakan pengembangan produksi. Berupa santan beku dan santan cair, dengan kapasitas produksi bahan baku 240 ton/hari. Hasil pengolahan santan cair 60 ton/hari,” tutur Muljadi.
Menurut Muljadi, dari kebutuhan yang ada jika satu butir kelapa dihargai Rp1.200 maka total uang yang beredar di petani mencapai lebih kurang Rp208 miliar.
Sementara itu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi perkembangan perkebunan kelapa di Gorontalo. Utamanya berkaitan dengan pengolahan produk kelapa menjadi produk yang bernilai tinggi dan ekonomis.
“Ini merupakan kemajuan bagi Provinsi Gorontalo. Dan hal yang sangat membanggakan, Provinsi Gorontalo mampu mendorong hadirnya industri di tengah-tengah petani,” ujar Amran Sulaiman saat me-launching ekspor tepung kelapa di Pelabuhan Gorontalo, Rabu (30/1/2019).
Menurut Amran Sulaiman, di sebagian besar daerah, pembangunan pabrik dan industri jauh dari sentra produksi.
“Tapi Gorontalo hebat. Industrinya hadir di tengah-tengah sentra produksi. Sehingga petani tak perlu jauh-jauh memasarkan hasil produksinya,” tutur menteri asal Sulawesi Selatan (Sulsel) itu.(adm-02)