GOPOS.ID, SUWAWA TIMUR – Efendi Lahay, warga Desa Poduwoma, Kecamatan Suwawa Timur membuat suatu terobosan terbaru disektor pertanian.
Meskipun hanya mengenyam studi hingga tingkat SMP tidak menjadi halangan baginya untuk membuat mesin pengupas dan pemipil jagung pertama di Provinsi Gorontalo.
Efendi bercerita proses pembuatan mesih pengupas dan pemipil jagung ini lahir dari apa yang dilihatnya di aplikasi Youtube serta bentuk keprihatinannya terhadap sesama petani yang merugi akibat keterlambatan waktu panen akibat tidak adanya alat pengupas.
“Untuk permulaan ini saya membutuhkan waktu 2 bulan membuat tiga mesin yaitu pengupas, pemipil, dan satu mesin lagi yang punya dua fungsi yaitu pengupas serta pemipil,”ujar Efendi, pada kegiatan panen raya jagung dan ujicoba pemanfaatan mesin pengupas dan pemipil jagung di Desa Poduwoma, Kecamatan Suwawa Timur, Senin (2/1/2023).
Efendi mengungkapkan biaya pembuatannya sendiri belum bisa dirinci, namun ia memastikan menggunakan biaya pribadi untuk membuat tiga mesin tersebut.
“Mesin ini saya buat sendiri dengan membeli bahan yang berasal dari besi bekas dan alat pembuatannya saya pinjam dari teman,”ungkap Efendi.
Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli merasa bersyukur di awal tahun 2023 ini ada warganya yang berhasil melahirkan suatu inovasi terbaru yang sangat bermanfaat untuk petani khususnya para petani jagung.
“Inovasi seperti ini yang kami inginkan dan perlu diapresiasi serta ditunjang oleh Pemerintah Daerah karena mempermudah masyarakat juga mengurangi ongkos panen yang nantinya menghasilkan income luar biasa bagi petani,”tutur Merlan S. Uloli.
Merlan yang dikenal kaya akan inovasi itu menegaskan apa yang telah dilahirkan ini harus didukung keberlanjutannya agar bermanfaat bagi para petani jagung.
“Ini juga akan menjadi pesanan dari sejumlah desa lain. Mudah-mudahan ini tidak berhenti sampai disini jika bisa mesin ini dihadirkan di HUT ke 20 Bone Bolango sebagai bagian perjalanan pembangunan,”kata Merlan.
Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo Yuriko Kamaru berharap dengan inovasi mesin pengupas dan pemipil jagung ini bisa memacu dan memicu para petani desa yang kategori masyarakat miskin agar menjadi mandiri.
“Kami merasa bersyukur ada tokoh pemuda Poduwoma yang telah membuat mesin pengupas dan pemipil yang sangat dibutuhkan petani. Biasanya, sebelum ada mesin ini biasa biaya panen 1 koli jagung sebesar 15 ribu, maka dengan adanya mesin ini 5 koli menjadi 20 ribu,”ujar Yuriko. (Indra/Gopos)