GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo kembali menyerahkan anugerah Paritrana Award 2023 kepada pemerintah daerah hingga pelaku usaha yang mendukung implementasi program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Ada delapan kategori yang menerima penghargaan tersebut masing-masing pemerintah daerah, pemerintah desa, perusahaan skala besar sektor keuangan, perusahaan skala besar sektor perdagangan dan jasa, perusahaan skala besar sektor pertambangan, manufaktur dan konstruksi, perusahaan skala besar sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, perusahaan skala mikro serta sektor pendidikan.
Untuk kategori pemerintah daerah, diraih oleh Pemerintah Kota Gorontalo, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango dan Pemkab Gorontalo. Sementara untuk kategori pemerintah desa diraih Desa Biluango, Desa Balahu dan Kelurahan Huangobotu.
“Selamat kepada para pemenang Paritrana Award 2023. Bagi yang belum mendapatkan semoga dapat terus bersinergi dan berkolaborasi untuk meningkatkan coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pekerjanya, baik yang pekerja formal, informal, non ASN, aparatur desa, bahkan para ASN,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin pada malam anugerah yang digelar di Ballroom Hotel Aston Gorontalo, Selasa malam (3/9/2024).
Sementara itu, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan wilayah Sulawesi Maluku Mintje Wattu mengatakan, Provinsi Gorontalo menduduki peringkat ke enam dari 38 provinsi dengan cakupan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan di seluruh Indonesia.
Menurutnya, jumlah peserta yang terdaftar sudah mencapai angka 54,61 persen atau sekitar 254.675 dari 466.368 pekerja yang ditargetkan.
“Universal Covarage di Provinsi Gorontalo telah mencapai 254.675 pekerja yang telah terlindungi. Mereka dari sektor penerima upah, bukan penerima upah, dan juga jasa konstruksi,” kata Mintje.
Selain itu, sepanjang tahun 2024 total kasus yang telah ditangani oleh BPJS Ketenagakerjaan di Provinsi Gorontalo sudah mencapai 7.932 kasus. Terdiri dari kecelakaan kerja 190 kasus, jaminan kematian 1.200 kasus, jaminan hari tua 6.324 kasus, jaminan pensiun 6.324 kasus dan kehilangan pekerjaan 106 kasus.
“Hingga 30 Agustus 2024 total 396 anak ahli waris peserta yang mengalami risiko meninggal dunia telah menerima beasiswa pendidikan. Total nominalnya mencapai Rp1,6 miliar,” sebutnya.
Sebelumnya, Pemprov Gorontalo berkomitmen untuk mencapai target 85 persen Covarage Kepesertaan Jamsos Ketenagakerjaan di tahun 2025. Peran provinsi dan kabupaten/kota akan terus didorong agar dapat memberikan perlindungan lebih banyak pada masyarakat di daerah.(adm03/gopos)