GOPOS.ID, GORONTALO – Serapan tenaga kerja lokal di perusahaan Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) di Pohuwato dan PT Gorontalo Minerals (GM) di Bone Bolango masih jauh dari harapan. Dua perusahaan pertambangan terbesar di Gorontalo tersebut baru 10 persen merekrut tenaga kerja lokal daerah.
Hal ini terungkap pada pertemuan antara Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo bersama Dinas Naker ESDM dan Transmigrasi dan Dinas PMPTSP Provinsi Gorontalo, Kamis (4/5/2023).
Pada rapat tersebut, terungkap mengenai kurangnya serapan tenaga lokal oleh perusahaan disebabkan kualifikasi yang diterima perusahaan belum bisa dipenuhi oleh tenaga kerja lokal. Peruhanaan saat ini membuka kesempatan tenaga kerja yang ekspert.
“Contohnya seperti operator alat berat. Syaratnya itu kan harus berpengalaman dan memiliki SIM B. Yah mungkin kita tenaga operator itu perlu didorong oleh kabupaten ada semacam stimulan operator yang ada mereka gunakan,” ujar Wardoyo Kepala Dinas, Naker ESDM dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo
Kondisi ini mendapat sorotan dari jajaran Komisi I Deprov Gorontalo. Ketua Komisi, AW Thalib mengatakan, hasil evaluasi yang dilakukan ternyata rekrutmen tenaga kerja lokal di GSM baru 1000an orang warga lokal. Sedangkan GM baru di angka 300an orang tenaga kerja lokal.
“Kondisi ini perlu kita biacarakan untuk menyiapkan pekerja lokal yang dibutuhkan oleh perusahaan,” ujar AW Thalib.
Menurut AW Thalib, pemerintah harus memfasilitasi pekerja lokal untuk bisa meningkatkan skill kerja sesuai dengan kualifikasi syarat teknis yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Jajaran komisi I meminta Dinas ESDM dan PTSP untuk memfalitasi pertemuan komisi I dengan dua perusahaan tersebut
“Jadi memang perusahaan harus menarik pekerja lokal yang kita sudah siapkan,” kata AW Thalib. (muhajir/gopos)