GOPOS.ID, GORONTALO – Direktorat Polairud (Ditpolairud) Polda Gorontalo melalui Subditgakkum berhasil gagalkan peredaran rook ilegal, di wilayah Provinsi Gorontalo.
Pengungkapan barang ilegal tersebut pada tanggal 9 Juni 2025, saat petugas melaksanakan dua aksi penindakan terkoordinasi di lokasi berbeda, dan membongkar peredaran rokok ilegal yang dilakukan melalui pengiriman ekspedisi dan perdagangan eceran.
Usai diamankan, pihak Ditpolairud kemudian lantas berkoordinasi dengan Pangkalan TNI Angkatan Laut Gorontalo dan Bea Cukai Gorontalo. Berkat sinergitas antara Polri, TNI AL dan Bea Cukai praktik perdagangan ilegal yang marak terjadi di wilayah hukum Gorontalo berhasil digagalkan.
Kronologis pengungkapannya pertama berlangsung sekitar pukul 12.20 WITA di sebuah perusahaan ekspedisi di kawasan telaga. Petugas mengamankan satu paket berisi rokok tanpa pita cukai yang diambil oleh pria berinisial AL (39 tahun). Setelah diperiksa, ditemukan sebanyak 11.600 batang rokok jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) Golongan II dari berbagai merek tanpa cukai.
Penindakan kedua dilakukan sekitar pukul 15.00 WITA di Jl. Sapta Marga, Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo. Dalam operasi ini, tim berhasil mengamankan seorang pria berinisial NA (29 tahun) yang diduga hendak menjual rokok ilegal.
Dari lokasi tersebut diamankan 5.000 batang rokok SKM Golongan II tanpa pita cukai. Dari kedua lokasi, total barang bukti yang diamankan mencapai 16.600 batang rokok ilegal.
Kedua pelanggar menyelesaikan perkara melalui mekanisme Ultimum Remidium. AL dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp25.961.000, sementara NA membayar Rp11.190.000. Dengan tambahan ini, total denda yang telah masuk ke kas negara sepanjang tahun 2025 melalui mekanisme serupa mencapai Rp1.771.826.000.
Dirpolairud Polda Gorontalo, Kombes Pol Wiyogo Pamungkas menyampaikan bahwa pihaknya telah berkomitmen akan tetap memberantas terkait praktik-praktik ilegal di Gorontalo. Serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam mendukung sinergitas sebagai institusi penegak hukum di wilayah Gorontalo.
“Pengungkapan barang ilegal ini tentunya bentuk sinergitas antara pihak terkait baik itu TNI Angkatan Laut Gorontalo dan Bea Cukai Gorontalo. kolaborasi ini akan tetap terjaga dalam penegakan hukum di wilayah gorontalo,” jelas mantan Kabidkum Polda Gorontalo.
Sementara itu di tempat terpisa, Kepala Kantor Bea Cukai Gorontalo, Ade Dzirwan, menyampaikan penghargaan atas kerja sama lintas instansi yang efektif.
“Keberhasilan ini adalah buah dari koordinasi yang erat antara Bea Cukai, TNI AL Gorontalo, dan Polairud Polda Gorontalo. Kami berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi demi menekan peredaran rokok ilegal secara berkesinambungan di Gorontalo,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pemberantasan rokok ilegal merupakan bagian dari upaya melindungi masyarakat serta menjaga daya saing pelaku usaha yang taat hukum, sekaligus mendukung penerimaan negara.
Bea Cukai juga mengajak masyarakat agar tidak membeli, menjual, atau menyebarluaskan rokok tanpa pita cukai. Pelanggaran atas ketentuan ini dapat dikenakan sanksi administratif hingga pidana. Partisipasi masyarakat dalam melaporkan pelanggaran juga diharapkan demi menciptakan iklim usaha yang adil dan taat hukum.(isno/gopos)