Oleh: Hasanudin Djadin
Tak ada yang salah ketika Saipul Mbuinga menggantikan adiknya Syarief Mbuinga sebagai bupati Pohuwato. Wakilnya, Suharsi Igirisa mengokohkan anaknya sebagai calon politisi dengan menjadi caleg (calon anggota legislatif).
Kakak dari Saipul, Nani Mbuinga, juga anggota DPRD Provinsi. Sedangkan Syarief sendiri adalah calon DPD RI. Sungguh tak ada yang salah dengan itu. Masyarakat nanti yang memilih.
Di Boalemo, ketika Darwis Moridu menjadi Bupati di sana, dia berhasil membuat istrinya dan putranya sekaligus sebagai anggota dewan Kabupaten. Kini keponakannya yang jadi PLT Bupati Boalemo. Ada yang salah dengan semua itu? Tidak.
Di Kabupaten Gorontalo, Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, mencalonkan istrinya ke DPR RI. Ada yang salah? Tak ada.
Di Kota Gorontalo, ketika Risman Taha menjadi Ketua DPRD Kota, kakaknya adalah wali kota Gorontalo. Ketika Elnino menjadi anggota DPR RI, kakaknya adalah anggota DPRD Kota Gorontalo waktu itu. Ada yang salah dengan semua itu? Tak ada.
Di Bone Bolango Hamim Pou jadi bupati kemudian adiknya jadi anggota DPRD Bone Boalngo. Lalu kemudian istrinya jadi anggota DPRD Provinsi. Di Gorontalo Utara, rezim Thariq Modanggu sekarang mencalegkan adiknya. Sebelumnya Bupati Indra Yasin berhasil mendudukkan anak mantunya sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo. Ada yang salah dengan semua itu? Tak ada.
Di DPR RI bahkan sekarang ini suami-istri pun jadi caleg di Partai yang sama, seakan-akan mereka bersaing padahal tidak. Ada yang salah dengan semua itu? Tak ada.
Yang salah adalah alasan kita memilih orang. Misal alasan takut tidak dapat bantuan Pemda, alasan kekeluargaan, alasan karena uang, karena ganteng dan cantik, alasan karena popularitas caleg yang dipilih, dan alasan lain yang tidak tepat.
Yang benar juga alasan kita memilih. Misalnya karena caleg itu diharapkan mencereweti eksekutif sehingga eksekutif ketakutan. Atau karena caleg itu mudah diakses karena meninggalkan nomor handphone-nya. Atau karena caleg itu begitu hebatnya secara moral sehingga kita menginginkan anak kita kelak seperti dia.
Kenali caleg-calegmu dan memilihlah dengan alasan yang tepat. Jangan sampai dirimu seperti orang awam yang tidak peduli dengan coblosanmu sendiri.***
Penulis adalah penanggung jawab media online gopos.id