GOPOS.ID, GORONTALO – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menegaskan bahwa ketersediaan vaksin anti rabies hingga saat ini stoknya masih aman. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Irma Cahyani, Senin (9/12/2019).
Penegasan ini disampaikan dr. Irma menyikapi publikasi sebuah media bahwa korban gigitan anjing EZY (7) yang telah dirujuk oleh Puskesmas Atinggola ke Rumah Sakit (RS) Bunda, Kota Gorontalo karena tidak tersedia vaksin atau kosong.
Menurut dr. Irma, korban EZY dirujuk untuk menerima penanganan dan pemeriksaan mata. Karena ditakutkan ada bagian mata yang robek sebab luka yang dialami korban berada di dekat mata.
“Jadi konsultasi kepada dokter mata kita lakukan. Jangan sampai ada bagian mata yang robek atau selaput-selaput mata yang tidak bisa kita liat. Ini harus diperiksa oleh dokter mata mungkin ada yang perlu dijahit atau tindakan operasi yang akan dilakukan,” ungkap dr. Irma kepada awak media.
Baca juga:Â Korban Gigitan Anjing Gila di Gorontalo Utara Bertambah
Lebih lanjut dr. Irma menjelaskan bahwa sebenarnya tata laksana penanganan rabies itu tidak perlu dirujuk. Karena pihak puskesmas sudah terlatih malaksanakan itu, dari cuci luka, pemberian vaksin dan pemberian serum. Tapi karena kondisi muka yang cukup berat di bagian mata, maka kita butuh rujukan ke dokter mata.
“Sebenarnya yang tidak ada itu serum anti rabies di Puskesmas Atinggola. Tapi pagi tadi petugas sudah menjemputnya di Pohuwato karena dari Kementrian Kesehatan baru sampai minggu lalu. Hari ini diupayakan korban yang mengalami gigitan anjing risiko tinggi itu diberikan serum,” kata Irma.
Kepada para korban lainnya pihak pelayanan kesehatan di Puskesmas Atinggola telah melakukan penanganan secara dini. Pagi tadi anjing gila yang mengigit para koban juga telah ditangkap. Semoga kasus seperti ini tidak lagi terjadi yah… (muhajir/gopos)