GOPOS.ID, MARISA – Seorang Aparatur Sipil Negera (ASN) Ardun Mahajani (40) mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di sebuah rumah kontrakan milik saudaranya di Desa Palopo, Kecamatan Marisa, Komplek Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato, Sabtu (05/02/2022).
Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran mengalami depresi dengan masalah pribadi yang ia hadapi.
Korban diketahui sudah seminggu tidak lagi masuk kantor di salah satu OPD Kabupaten Pohuwato. Sebelumnya, salah satu tentangga korban Erwin Mopangga mengatakan sudah mencium bau yang tidak sedap, dengar mencari asal-usul bau tersebut.
“Pada saat kami mendapat titik bau tidak menyengat, saya langsung mendobrak pintu bersama temannya. Pada saat membuka pintu, kami menemukan mayat dalam keadaan tergantung alias sudah bunuh diri,” ujar Erwin
Kata dia, setelah melihat mayat dalam posisi gantung diri, dirinya bergegas melapor pihak aparat desa hingga pihak kepolisian.
Baca juga: Seminggu Tak Masuk Kantor, ASN Dinas Pohuwato Ditemukan Meninggal di Kontrakan
“Saya langsung melapor pihak Kepolisian atas penemuan mayat itu, tidak lama kemudian pihak kepolisian langsung berada di lokasi untuk mengecek penemuan mayat,” kata Erwin
Terkait hal tersebut, Kasubag Kepegawaian Dinas PUPR Pohuwato Suratmi Nento di lokasi kejadian mengungkapkan, akhir-akhir ini pihaknya sudah tidak melihatnya lagi masuk kantor, hingga mendapatkan informasi bahwa Ardun Mahajani sudah meninggal bunuh diri.
“Korban sudah tiga Minggu sudah tidak masuk kantor. Belum lama ini ada seseorang datang mencarinya di kantor kami,” ungkap Suratmi kepada Gopos.id
Menurut dia, korban Ardun Mahajani dikenal dengan baik, ia diduga memiliki masalah pribadi dengan seseorang sehingga nekat mengakhiri hidupnya.
Baca juga: Jika Bukan Milik Anda, Dokumen Ini Dilarang di Unggah di Medsos, Bisa Dipidana!
“Saya hanya mendengar dia(korban) memiliki masalah pribadi. Melakukan peminjaman mobil, hingga kini belum di pulangkan kepada pemiliknya,” tutur Suratmi
Bahkan kata dia, ada yang mengaku dari salah satu tokoh menanyakan keberadaanya, untuk menyelesaikan pembicaraan mereka.
“Beberapa hari lalu yang datang di kantor Dinas PUPR menanyakan keberadaanya. Kami menjawab saudara korban sudah berapa Minggu sudah tidak masuk kantor lagi,” tutup Suratmi (Yusuf/Gopos)
Catatan Redaksi: Informasi yang ada dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menjadi inspirasi bagi siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stress, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, silakan hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.