Anggota DPR RI Endro Hermono saat menghadiri Pelatihan Pembesaran Ikan Hias Koi Bagi Masyarakat Kelautan dan Perikanan di Wisata Fish Garden, Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Sabtu, 17 Mei 2024. (Foto: Gopos.id)
GOPOS.ID – Anggota DPR RI Endro Hermono menanggapi penyampaian Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar Dewi Masitoh, bahwa Blitar Raya (Kota dan Kabupaten Blitar) dinobatkan oleh Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI) menjadi ibukota koi Indonesia.
Melihat hal tersebut, membuktikan Blitar telah diakui menjadi tempat budidaya ikan koi yang unggul secara nasional. Dari laporan yang diterima, pada 2023 lalu, omzet penjualan koi di Kota Blitar mencapai 6,9 milliar.
“Di Kota Blitar sudah banyak pembudidayaannya. Sehingga ini menarik untuk terus dikembangkan dan bisa menjadi identitas Kota Blitar,” ujar Endro saat menghadiri Pelatihan Pembesaran Ikan Hias Koi Bagi Masyarakat Kelautan dan Perikanan di Wisata Fish Garden, Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Sabtu, 17 Mei 2024.
Oleh karena itu, Endro mendorong masyarakat untuk terus mengembangkan ikan koi. Hal itu bukan tanpa alasan, sebab hingga kini ikan koi masih memiliki nilai jual yang tinggi.
Menurutnya, budidaya ikan koi setiap harinya terus meningkat. Ikan memiliki penggemar dan termasuk ikan hias dengan nilai jual yang tinggi di pasaran, sehingga tidak pernah sepi peminat.
Dia mengakui, apabila persaingan penjualan ikan koi di pasaran semakin ketat, karena banyaknya orang yang membudidayakan. Apabila ikan yang dijual tidak memiliki keunggulan maka tidak akan laku di pasaran.
Meskipun begitu, menurut Endro, ikan koi yang berada dari Blitar memiliki keunggulan dibandingkan ikan koi yang dibudidayakan dari daerah lain. Oleh karena itu, dia mendorong pembudidaya ikan koi di Blitar terus mengembangkan koi dengan sebaik-baiknya.
“Makanya melalui pelatihan pembesaran ikan koi, saya berharap akan terus muncul koin-koi asal Blitar yang bisa menembus pasar nasional, bahkan pasar global,” ujarnya. (gopos)