GOPOS.ID, GORONTALO – Maksud Hati ingin bercanda, apa daya malah jadi petaka. Begitulah nasib dialami IL, warga Desa Limbato, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo. Perempuan berusia 38 tahun tersebut kini terjerat ancaman hukuman penjara 15 tahun, gara-gara bercanda pakai premium (bensin).
Jeratan hukum yang dihadapi IL bermula ketika ia menghubungi HI, mantan aleg Deprov Gorontalo, Sabtu (10/8/2019). IL meminta HI datang ke tempat kosnya di Desa Hutuo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. IL bermaksud meminjam sepeda motor milik HI untk dipakai pulang ke Boalemo.
Berhubung Ahad (11/8/2019) bertepatan Iduladha, HI tak mengabulkan permintaan IL. HI meminta agar IL tetap tinggal. Hal itu membuat IL kesal.
“IL lalu menyiram BBM premium (bensin) kepada korban dengan cara dipercikkan. BBM tersebut dipersiapkan IL untuk bahan bakar motor menuju ke Boalemo. Saat IL memercikkan premium, HL mencoba melerai dengan menarik IL keluar kamar kos,” ujar Kapolres Gorontalo, AKBP. Dafcriza,S.I.K.,M.Sc melalui Kasat Reskrim Polres Gorontalo AKP. Kukuh Islami,S.I.K dalam konferensi pers, Kamis (15/8/2019).
Setelah memercikkan bensin, IL lalu bercanda menyalakan korek api. IL tak menyadari bila tangannya juga ikut terkena percikan bensin. Pada IL menyalakan korek api dinyalakan, api langsung membesar dan mengenai tangannya. Secara refleks, IL lantas melempar korek api yang masih menyala. Aksi IL tersebut mengenai HI yang saat itu pakaian dan celananya berlumuran bensin.
Dalam hitungan detik, api langsung menyala dan membakar tubuh HI. Kejadian itu mengakibatkan HI mengalami luka bakar sekitar 60 persen.
“IL sudah kita tetapkan sebagai tersangka. IL dijerat pelanggaran Pasal 187 ayat (2e) KUHP dan atau pasal 351 ayat 2 KUHP,” ujar AKP. Kukuh Islami.
Baca juga: Simulasi Tes CPNS Digelar 19-31 Agustus
Lebih lanjut AKP Kukuh Islami menegaskan antara IL dan HI adalah sebatas teman. IL merupakan mantan tim sukses HL saat pencalonan anggota legislatif (Cale) di wilayah Boalemo.
“Hubungan keduanya hanya sebatas pertemanan,” tegas AKP. KUkuh Ilami.
Sekadar informasi, pasal 187 ayat (2e) menyebutkan barang siapa dengan sengaja membakar, menjadikan letusan atau mengakibatkan kebanjiran, dihukum: penjara selama-lamanya lima belas tahun, jika perbuatannya itu dapat mendatangkan bahaya maut bagi oranglain.
Selanjutnya pasal 351 mengatur tentang Penganiayaan. Pada ayat (2) disebutkan, Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.
“IL sudah dilakukan penahanan selama kurang lebih 20 hari di Polres Gorontalo untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” tandas AKP.Kukuh Islami.(Isno/gopos)