GOPOS.ID, POHUWATO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo kembali merilis angka inflasi di Kota Gorontalo periode November 2020. Di mana pada periode tersebut, Kota Gorontalo mengalami inflasi sebesar 0,24 persen.
BPS mencatat, komoditas bawang, rica dan tomat (Barito) jadi penyumbang inflasi di Kota Gorontalo. Tomat penyumbang inflasi tertinggi yakni sebesar 0,1015 persen, disusul bawang merah sebesar 0,0906 persen dan cabai rawit sebesar 0,0575 persen.
Komoditas lainnya yang turut menyumbang inflasi di Kota Gorontalo adalah minyak goreng sebesar 0,0523 persen, ikan malalungis/ikan sorih sebesar 0,0378 persen.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati menjelaskan, angka inflasi di Kota Gorontalo sedikit lebih rendah ketimbang inflasi nasional yang sebesar 0,28 persen.
“Bulan November 2020 Kota Gorontalo mengalami kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,95 di Bulan Oktober 2020 menjadi 104,20 di Bulan November. Perubahan ini menyebabkan inflasi/kenaikan indeks sebesar 0,24 persen,” ungkap Herum dalam siaran pers berita resmi statistik, Selasa (1/12/2020).
Herum menjelaskan, inflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan indeks di enam kelompok pengeluaran. Sementara tiga kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks dan dua kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan indeks.
Baca juga: Pagelaran Seni Tradisional Virtual: Tingkatkan Optimisme Masyarakat untuk Produktif
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,61 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,61 persen. Kelompok lainnya yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,31 persen, kelompok transportasi sebesar 0,30 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,16 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,08 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar -2,38 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar -0,05 persen. Dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,03 persen. Kemudian yang tidak mengalami perubahan indeks kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan.
“Laju inflasi tahun kalender sebesar 0,60 persen dan laju inflasi “year on year” (November 2020 terhadap November 2019) sebesar 0,49 persen,” ungkapnya. (muhajir/gopos)