GOPOS.ID, GORONTALO – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Gorontalo bersama 23 Perbankan yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Gorontalo kembali menggalakkan gerakan menanam rica. Gerakan ini merupakan bagian dari langkah BI menyukseskan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Provinsi Gorontalo.
Kepala Perwakilan BI Gorontalo, Dian Nugraha, menyampaikan cabai rawit memiliki andil yang cukup besar sebagai komoditas penyumbang inflasi. Secara historis komoditas penyumbang inflasi tahunan dan memiliki andil besar yakni beras (1,29 persen), dan cabai (0,23 persen).
“Kita ketahui cabai rawit menjadi salah satu bahan konsumsi utama masyarakat Gorontalo,” ujar Dian Nugraha saat memberi sambutan pada Gerakan Menanam Cabai BMPD Provinsi Gorontalo, Rabu (21/8/2024) di Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo.
Menurut Dian Nugraha, untuk menghadapi tantangan inflasi pangan yang multidimensi maka pemerintah dan BI dalam wadah Tim Pengendali Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/TPID) mendorong inovasi dan sinergi kebijakan pengendalian inflasi. Salah satunya melalui gerakan menanam cabai dalam rangka menyukseskan program GNPIP serta menjaga ketersediaan pasokan cabai rawit di wilayah Provinsi Gorontalo.
Lebih lanjut Dian Nugraha mengungkapkan, BMPD memberikan hibah yang bersumber dari iuran BMPD senilai Rp66 juta. Anggaran tersebut diperuntukkan kegiatan penanaman cabai sebanyak 3.500 bibit dan biaya operasional perawatan hingga panen. Bibit cabai tersebut akan dikelola oleh Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Provinsi Gorontalo berkolaborasi Kelompok Tani Angkasa Jaya.
Dian Nugraha memperkirakan, dari 3.500 bibit yang ditanam akan memperoleh panen sekitar 5,2 ton cabai rawit.
“Hasilnya sebagian akan didedikasikan untuk pengendalian inflasi di Provinsi Gorontalo, dan sebagiannya lagi dikembalikan untuk pengembangan Kelompok Tani Angkasa Jaya,” ungkap Dian Nugraha.