GOPOS.ID, LIMBOTO – Angka krimininalitas yang terjadi di wilayah Kabupaten Gorontalo sepanjang 2020 mengalami penurunan.
Pada 2020, angka kriminalitas yang ditangani Polres Gorontalo sebanyak 777 kasus. Sementara pada 2019, angka kriminalitas di Kabupaten Gorontalo tercatat sebanyak 863 kasus.
Sebanyak 777 kasus yang ditangani Polres Gorontalo sepanjan 2020 penganiayaan dan pencurian, perlindungan anak, pengancaman, korupsi, ITE, Fidusia, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), serta minuman keras (miras)
Kapolres Gorontalo, AKBP Ade Permana, S.I.K, M.H, menyampaikan dari jumlah kasus kriminalitas yang ditangani, sudah sebanyak 443 kasus yang telah selesai diproses. Secara presentase mencapai 57 persen.
“Dari banyaknya kasus yang ditangani ada beberapa yang mengalami penurunan yakni sebanyak 10 persen,” ujar Ade Permana saat konferensi pers akhir tahun di Polres Gorontalo, Kamis (31/12/2020).
Baca juga: Jelang Tahun Baru, Satu Rumah di Dungingi Ludes Terbakar
Menurut AKBP Ade Permana, kasus-kasus yang telah selesai ditangani antara lain penganiayaan, pencurian, serta perlindungan anak.
“Sepanjang 2020 Polres Gorontalo mencatat ada 274 kasus penganiayaan yang dilaporkan. Pencurian mencapai 128 kasus. Perlindungan anak sebanyak 71 kasus, dan miras sebanyak 44 kasus,” tutur mantan Kapolres Bone Bolango itu.
Lebih lanjut AKBP Ade Permana merinci, kasus-kasus dominan yang mengalami penurunan pada 2020 yakni penganiayaan sebanyak 274 kasus (2019 sebanyak 342 kasus), pengancaman 23 kasus (2019 sebanyak 30 kasus). selain itu ada pula perkara pidana khusus yaitu perkara fidusia sebanyak 4 kasus (2019 sebanyak 23 kasus)
“Adapun tindak pidana yang disebabkan oleh miras pada 2020 sebanyak 44 kasus. Mengalami penurunan sekitar 15 persen, dibandingkan 2019 yakni sebanyak 52 kasus,” tutur mantan Kabag Ops Polres Kutai Timur itu.
Di sisi lain, AKBP Ade Permana menyampaikan pemetaan darerah yang rawan muncul kasus kejahatan utamanya penganiayaan. Yaitu Kecamatan Telaga, Telaga Biru, dan Limboto.
“Kalau untuk kejahatan atau penganiayaan berbanding lurus sebetulnya. Mayoritas itu terjadi di wilayah Telaga, Telaga Biru, dan Limboto,” papar Pamen Polri asal Majelengka, Jawa Barat itu.(putra/gopos)