GOPOS.ID, GORONTALO – Keistiqomahan Yayasan Al-Ishlah Gorontalo dalam membumikan Al-Quran di Daerah Serambi Madinah terus ditonjolkan. Melalui berbagai metode pendidikan, generasi Al-Quran di Gorontalo diharapkan mampu menjalankan risalah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dengan berpedoman kepada Al-Quran dan Hadits.
Yayasan Al-Ishlah Gorontalo dibangun pada tahun 2000 yang pada awalnya memiliki 9 peserta didik. Namun kini yayasan yang diketuai oleh Ustaz Dr. H. Hasyim, M.Si itu, saat ini memiliki siswa dengan jumlah 1.350.
Tergabung dalam tiga jenjang pendidikan yakni Pusat PAUD Islam Terpadu (PPIT), Madrasah Ibtidaiyah Terpadu (MIT) dan Madrasah Tsanawiyah Terpadu (MTsT).
Sekretaris Yayasan Al- Ishlah Gorontalo Syamsu Botutihe, S.Fil.I, mengungkapkan bahwa Al-Ishlah Gorontalo merupakan yayasan yang dibangun atas idealisme dan perjuangan sampai Al-Ishlah kini dikenal dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
“Alhamdulillah dengan idealisme itu, Al-Ishlah Gorontalo berkembang dengan sangat pesat. Dari awal fokus kita ada dua aspek. Makannya take line kita adalah unggul dan berakhlak,” ujar Syamsu kepada gopos.id, Sabtu (27/7/2019).
Menurut Syamsu, dua fokus yang dimaksud yakni pada aspek unggul adalah bagian akademik, dan aspek akhlak sentuhannya adalah Al-Quran. Sehingga mampu menumbuhkan budaya Qurani bagi masyarakat.
Baca juga :Jelang Ramadan, Ratusan Pelajar Gelar Tarhib
“Secara umum target capaian untuk pendidikan Al-Quran ini dari hari kehari semakin ditingkatkan. Dan sebagaimana kita ketahui, kita mendidik masyarakat Gorontalo mudah-mudahan punya efek budaya Qurani untuk masyarakat kita,” beber Syamsu.
Tidak hanya tiga jenjang pendidikannya, pada jenjang PAUD, Yayasan Al-Ishlah Gorontalo juga memiliki tiga unit pendidikan. Diantaranya adalah Tempat Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK).
“Di unit pusat PAUD Islam terpadu itu juga ada tiga unit. Pertama sekolah kecil, kalau di masyarakat mereka kenal dengan Tempat Penitipan Anak (TPA). Tapi di kita dinamakan sekolah kecil karena ada muatan-muatan pendidikannya. Yang kedua adalah Kelompok Bermain (KB) atau Play Grup dan yang ketiga adalah Taman Kanak-Kanak (TK),” tambahnya.
Sementara itu, tidak hanya pembinaan bagi siswa-siswinya, tim pengajar Al-Ishlah juga mendapat bimbingan terkait metode pengajaran Al-Quran yang baik.
“Al-Quran ini menjadi pemicu kebaikan. Sehingga dari kegiatan Qurani bagi tim pengajar seperti ini ada banyak hal yang bisa didapatkan dalam proses pendidikan Qurani di Gorontalo,” pungkas Syamsu. (muhajir/gopos)