GOPOS.ID, JAKARTA – Dukungan terhadap Fadel Muhammad terus mengalir pasca pergantian sepihak oleh Ketua DPD RI Nyalla Mataliti sebagai wakil ketua MPR RI. Terbaru, dua wakil ketua DPD RI telah menarik diri dari pencopotan Fadel Muhamad sebagai Wakil Ketua MPR RI.
Serta diikuti oleh beberapa anggota DPD RI yang turut menarik dukungan terhadap pemberhentian mantan Gubernur Gorontalo itu sebagai wakil ketua MPR RI.
Penarikan dukungan dari dua wakil ketua DPD RI itu mendapat apresiasi dari berbagai aktivis.
Salah satunya dari LSM Jaringan Rakyat Anti Korupsi (Jarak). Melalui ketuanya, Anton Abdullah mengatakan diberhentikannya Fadel Muhammad dari Wakil Ketua MPR RI secara inkonstitusional adalah tindakan yang merusak tatanan demokrasi di Indonesia.
“Kita ini adalah Negara Demokrasi yang mengedepankan asas musyawarah mufakat dalam pengambilan sebuah ke putusan. Nah apa yang dilakukan oleh pak La Nyalla adalah tindakan yang merusak tatanan demokrasi di Indonesia, karena menggunakan cara-cara yang inkonstitusional,” ucapnya.
Baca juga: Kejari Bone Bolango Tahan 4 WNA China Terkait Kasus Batu Hitam
Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo tahun 2012 ini, juga mengatakan mengapresiasi para wakil ketua DPD RI yang menarik diri dari pencopotan Fadel Muhamad sebagai Wakil Ketua MPR.
“Saya mengapresiasi kepada para wakil ketua DPD RI yang yelah menarik diri dari pencopotan Fadel Muhamad sebagai Wakil Ketua MPR RI. Mereka (wakil ketua DPD RI red) telah mengembalikan marwah DPD RI sebagai lembaga tinggi Negara yang sampai dengan hari ini tetap dipercaya oleh rakyat,” jelasnya.
Terakhir Anton menegaskan ketua DPD RI itu untuk tabayyun, berserah diri kepada Allah SWT. Memohon ampun apa yang dia sudah lakukan kepada Fadel Muhamad. Fokus saja pada kerja dan tupoksi DPD RI yang dia pimpin. Jangan gunakan lembaga Tinggi Negara (DPD-RI) ini untuk kepentingan pribadi,karena kepentingan Bangsa dan Negara jauh lebih penting.
“Pak La Nyalla harus tabayyun. Fokus saja pada kinerja, dan tupoksi beliau sebagai ketua DPD RI. Apa saja yang sudah beliau lakukan sejauh ini selama memimpin DPD RI. Dan Apabila pak La Nyalla hanya menggunakn Lembaga Tinggi Negara ini untuk kepentingan pribadi, maka lebih baik segera mengundurkan diri dari jabatan sebagai Ketua DPD RI. Lembaga ini (DPD RI) harus bersih dari orang -orang yang mengedepankan kepentingan pribadi dibadingkan kepentingan Bangsa dan Negara,”pungkasnya. (adm-01/gopos)