GOPOS.ID, GORONTALO – Peristiwa angin puting beliung kembali terjadi di Gorontalo. Kali ini melanda Desa Dulohupa, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Sabtu (18/3/2023) sore. Sebanyak 6 rumah warga desa setempat mengalami kerusakan akibat dilanda angin puting beliung.
Informasi yang dirangkum gopos.id, enam rumah warga yang mengalami kerusakan akibat angin puting beliung berada di Dusun Merpati, Desa Dulohupa. Keenam rumah tersebut milik Samin Kasim; Raman Kilo; Dusun Topolo; Parida Jakaria; Hamjati Mustapa, dan Hapsa Mustapa.
Kerusakan terjadi pada bagian atap rumah. Sebagian seng rumah milik keenam warga berterbangan saat dilanda angin puting beliung. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun meteorologi Djalaluddin Gorontalo menjelaskan, puting beliung merupakan fenomena yang banyak terjadi pada masa transisi. Puting beliung didefinisikan sebagai fenomena angin kencang yang bentuknya berputar menyerupai belalai yang keluar dari awan Cumulonimbus (Cb) yang terjadi didaratan. Fenomena ini juga merupakan fenomena alami yang biasa terjadi terutama ketika akan terjadi hujan lebat dan biasanya disertai kilat petir. Pusaran angin puting beliung bersifat merusak dan mampu memnghancurkan benda atau bangunan yg dilewatinya. Angin puting beliung cukup sulit diprediksi tetapi dapat diketahui ciri cirinya.
Untuk mengenali indikasi puting beliung yaitu pertama udara terasa panas atau pengap, kemudian terlihat awan cumulus yang berwarna abu abu yang menjulang tinggi seperti bunga kol (mulai muncul sekitr jam 10 pagi). Selanjutnya perubahan warna awan berubah sangat cepat menjadi hitam gelap, kemudian datang sentuhan udara dingin disertai angin sepoi- sepoi di luar bangunan dan di pepohonan sekitr tmpat kita berdiri. Dari indikasi tersebut berpeluang terjadinya puting beliung.(muhajir/gopos)