GOPOS.ID, GORONTALO – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo terus memperjuangkan Bandara Djalaluddin Gorontalo menjadi bandara Internasional. Sehingga bisa memenuhi syarat Gorontalo sebagai embarkasi haji.
Kali ini, Komisi I melaksanakan rapat dengar pendapat dengan Dinas Perhubungan, Dinas PU dan Pihak Bandara Djalaluddin mengenai masterplan status lahan bandara.
Pada kesempatan tersebut, pihak bandara menjelaskan mengenai luas lahan bandara Djalaludin yang saat ini seluas 143 hektar. Dari jumlah itu, untuk mewujudkan peningkatan status bandara jadi bandara internasional membutuhkan tambahan luas lahan untuk bandara seluas 53 hekter.
“Luas kebutuhan lahan ini yang akan kita perjuangkan,” ujar Ketua Komisi I, AW Thalib.
Menurut AW Thalib, komisi I melaksanakan evaluasi lahan dalam pengembangan bandara Djalaluddin menjadi bandara internasional. Kebutuhan lahan tersebut akan digunakan untuk pengembangan lintasan pesawat, pemindahan fasilitas hingga parkir pesawat. Semuanya harus disiapkan dengan kebutuhan lahan.
“Tadi kemudian yang kita lihat juga sisi lainnya bahwa ada tanah yang berperkara di sana kurang lebih 7000 meter. Itu sudah di ujung pengadilan dan segera akan ada putusan pengadilannya. Mudah-mudahan kita berharap bahwa kita bisa memenangkan perkara itu karena memang sudah terjadi transaksi,” ujar AW Thalib.
Baca juga: Legislatif-Eksekutif Sepakat Sahkan Ranperda Pengelolaan Keuangan Daerah
Di lain sisi, Komisi I juga berharap ada koordinasi dengan pemerintah daerah mengenai izin mendirikan bangunan di wilayah kerja dan wilayah kepentingan bandara yang harus dijaga.
“Jangan nanti akan ada izin-izin yang ada di wilayah kepentingan itu. Karena kita akan menuju kepada bandara internasional,” ujarnya.
Legislator PPP mengatakan, pembangunan pengembangan bandara Djalaluddin ini akan secara bertahap dilakukan. Komisi I menyiapkan beberapa opsi sebagai upaya mendorong terwujudnya pengembangan bandara menjadi bandara Internasional.
Progres Gorontalo menjadi embarkasi haji saat ini telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo salah satunya dengan mewujudkan 300 unit kamar mess haji.
“Kita sudah bebaskan tinggal direalisasi pembangunannya secara konstruksi fisiknya Nah sekarang hal yang kita upayakan adalah pengembangan bandara,” ujarnya. (muhajir/gopos)