GOPOS.ID, GORONTALO – Indonesia sudah cukup lama dalam kategori negara berpendapatan menengah atau middle income. Lebih dari 29 tahun sejak Indonesia mulai masuk ke tahap pengembangan industri atau manufacture di era 1980 sampai 1990-an. Oleh karena itu Indonesia perlu melakukan re-industrialisasi sebagai penggerak utama transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.
Pentingnya industrialisasi dalam transformasi ekonomi dikemukakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, pada Acara Puncak Indonesia Development Forum (IDF) 2022 sesi Pemerintah Mendengar, 22 November 2022.
Menurut Suharso Monoarfa, sejarah negara-negara maju menunjukkan industrialisasi menjadi prime mover atau mesin penggerak utama transformasi ekonomi. Untuk bisa naik kelas dari negara berpendapatan menengah (middle income) menuju negara berpendapatan tinggi (high income) maka dibutuhkan transformasi ekonomi.
“Kita ingin sekali untuk graduasi dari middle income ke high income. Kita sudah cukup lama berada di midlle income, sudah ada 29 tahun,” ungkap Suharso Monoarfa yang dikutip dari siaran Youtube Bappenas RI.
Transformasi ekonomi selalu dikaitkan dengan industrialisasi. Industrialisasi merupakan sarana efektif untuk meningkatkan produktivitas perekonomian sehingga ekonomi Indonesia dapat tumbuh tinggi dalam jangka panjang untuk mencapai visi Indonesia 2045.
“Dibandingkan China kita tahun 1980-an kita sudah masuk ke middle income, dan saat itu kita sudah masuk tahap industri sampai tahun 1990-an,” ujar Suharso Monoarfa.
Menurut Suharso Monoarfa, industrialisasi paradigma baru harus diperkenalkan yaitu meningkatkan kompleksitas ekonomi (economic complexity) dan keterkaitan antar product (connectedness). Semakin tinggi kompleksitas ekonomi suatu negara, maka ekonominya semakin maju. Oleh karena itu, Suharso Monoarfa, menekankan pengembangan industrialisasi perlu didukung riset, inovasi, dan adaptif permintaan pasar dan trend baru ke depan. Industri yang memenuhi perubahan gaya hidup sehat, khususnya makanan dan minuman.
“Industri yang mengantisipasi twin transisi yaitu transisi digital dan transisi hijau,” kata Suharso Monoarfa.
Saat zaman orde baru dulu, tahapan industrialisasi di Indondesia telah melampauai tahap pertama (unskilled labour intensif) sampai dengan tahap kedua natural resources intensif yang disebut comparative advantage. Selanjutnya masuk ke competitive advantage dari industrialisasi yang Physical Capital Intensive.
“Sebenarnya kita sudah masuk ke teknologi intensif lalu ke human capital. Technology intensive kita sudah didemonstrasikan dengan kemampuan kita membuat misalnya pesawat N216,” ungkap Suharso Monoarfa.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, berharap semua manufacture bisa menjadi prime mover sehingga bisa sesegera mungkin Indonesia bisa lulus dari middle income menuju high income.
“Bila kita lihat kinerja dari manufacture, Indonesia cukup membanggakan. Sektor industri pengolahan nonmigas beri kontribusi besar dalam perekonomian nasional, sekitar 16, 10 persen. Dan pertumbuhan sektor manufaktur pada triwulan III tahun ini mencapai 4,48 persen (YoY). Kita juga melihat optimisme dari pelaku usaha manufacture itu sendiri,” tutur Agus Gumiwang.
“Kementerian Perindustrian mengapresiasi IDF 2022 yang diprakarsai PPN/Bappenas untuk dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk-produk dalam negeri melalui industrialisasi paradigma baru,” imbuh Agus Gumiwang.
Secara umum Kementerian Perindustrian telah menyiapkan paradigma industri baru melalui tujuh pilar:
- Digitalisasi
- Renewable energy
- Hilirasi dengan memaksimalkan SDA untuk meningkatkan nilai tambah produk nasional.
- Green industri untuk memaksimalkan input energi hijau nasional di sektor industri.
- Memperkuat suplai chain nasional.
- Memperkuat pasar industri di luar Jawa untuk pemerataan ekonomi.
- Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri.
“Kita telah meluncurkan program Indonesia making Indonesia 4.0 sebagai peta jalan strategi Indonesia masuk ke industri 4.0. Tujuh sektor utama yang didorong untuk Indonesia 4.0, yaitu sektor makanan dan minuman, sektor tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi, dan alat kesehatan. Dari ketujuh sektor ini memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total PDB manufaktur juga ekspor manufaktur, serta 65 persen penyerapan tenaga kerja dari sektor manufaktur,” urai Agus Gumiwang.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan Indonesia perlu melakukan transformasi ekonomi untuk mewujudkan cita-cita negara sejahtera berpendapatan tinggi pada 2045. Dengan adanya Covid-19 maka perlu adanya redesain ekonomi mengingat dampak covid sangat signifikan bagi Indonesia. Oleh karena itu butuhkan akselerasi pembangunan untuk pertumbuhan yang lebih tinggi pasca pandemi.
“Dalam melakukan akselerasi ini sektor industri perlu didorong sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berdampak langsung terhadap pendapatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, transfer teknologi, dan peningkatan kesejahteraan,” kata Airlangga Hartarto.
Menurut Airlangga Hartarto, reformasi struktural merupakan salah satu strategi utama terwujudnya transformasi ekonomi. Pemerintah bertekad menjalankan hilirisasi sebagai salah satu agenda yang bersinergi dalam mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.
“Hilirisasi akan menjadi kunci utama dalam meningkatkan nilai tambah komoditas Indonesia sehingga mendorong peningkatan daya saing di pasar global,” ujar Airlangga Hartarto.
Airlangga menekankan, dalam 25 tahun ke depan akan terjadi banyak perubahan akibat digitalisasi yang mendorong terjadinya revolusi industri dan disrupsi. Generasi z dan millennial, yang diharapkan dapat mengoptimalkan peluang sektor digitalisasi di berbagai area.
“Saat ini telah muncul juga gelombang teknologi baru seperti jaringan 5G, internet of things, blockchain, artificial intelligence, dan cloud computing yang baik untuk kita kuasai dan manfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital,” tutur Airlangga Hartarto.
Industri Dirgantara Sebagai Pengungkit Transformasi Ekonomi
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan industri kedirgantaraan. Selain untuk memenuhi konektivitas antar pulau untuk pengembangan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), industri dirgantara juga merupakan pengungkit transformasi ekonomi. Sebab industri kedirgantaraan memiliki keterkaitan dengan industri-industri lainnya.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adiniggar Widyasanti, mengemukakan pengembangan industri dirgantara akan mendukung pengembangan rantai pasok. Sebab industri pesawat terbang memiliki keterkaitan dengan industri lainnya, sehingga bila industri pesawat terbang bergerak maka industri terkait akan ikut bergerak.
“Ini akan menciptakan efek berganda, dan mendukung proses adopsi teknologi untuk peningkatan produksi. Salah satu kunci mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang hanya peningkatan produktivitas,” kata Amalia pada Acara Puncak Indonesia Development Forum 2022, Spesial Session PT Dirgantara Indonesia bertemakan Reviving The Aerospace Industries Through Sustainable Aircraft Project in Indonesia, (22/11/2022), yang dilansir laman Youtube Bappenas RI.
Menurut Amalia, pelajaran penting dari Amerika menunjukkan industri kedirgantaraan merupakan industri dengan rata-rata upah terbesar kedua setelah IT (Teknologi Informatika). Ini artinya jika Indonesia ingin meningkatkan pendapatan perkapita maka dari masyarakat Indonesia harus bisa menciptakan sektor industri yang bisa menciptakan lapangan kerja yang bisa upah yang tinggi kepada pegawai.
“Pendapatan perkapita ini menjadi ukuran bagi sebuah negara, apakah masuk dalam kategori middle income (berpendapatan menengah) atau high income (berpendapatan tinggi),” ucap Amalia.
Selain itu industri kedirgantaraan mempunyai efek pengganda 2,5. Artinya apabila bisa diciptakan 1 juta pekerjaan dari industri pesawat, maka penciptaan pekerjaan tenaga kerja secara tidak langsung bisa 2,48 juta. Hal ini dikarenakan industri kedirgantaraan memiliki keterkaitan dengan industri lainnya.
Oleh karena itu, Amalia menekankan, perlu adanya usaha keras yang kolaboratif. PT Dirgantara Indonesia, Akademisi, Pemerintah mapun seluruh pelaku kepentingan harus bekerja secara bersama-sama, bahu membahu serta menjadi wadah kolaborasi.
“Pada saat kita mengembangkan industri kedirgantaraan kita juga mendorong jasa kedirgantaraan dan ekosistem pendukung. Pelaku dan pemangku kepentingan dirgantara di Indonesia sudah sangat banyak. Oleh karena itu kita perlu memastikan kolaborasi, tidak jalan sendiri, semua berjalan mewujudkan yang sama. Yaitu memperkuat ekosistem kedirgantaraan di Indonesia,” tutur Amalia.
Bappenas telah meluncurkan peta jalan pengembangan ekosistem industri kedirgantaraan. Pengembangan ini diharapkan tidak sepenuhnya bergantung pada Pemerintah tetapi juaga memodifikasi model bisnis baru dalam mengembangkan Indonesia sebagai salah satu produsen Pesawat Terbang.
Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Kementerian Keuangan, Heri Setiawan, mengatakan industri dirgantara merupakan salah satu industri penting mengingat Indonesia negara kepulauan yang disatukan wilayah perairan dan darat. Kondisi tersebut memerlukan sistem transportasi nasional yang andal untuk mendukung peningkatan ekonomi dan pengembangan wilayah, konektivitas, dan memperkokoh NKRI.
“Pesawat terbang menjadi alat transportasi vital untuk menghubungkan wilayah Indonesia,” kata Heri Setiawan.
Lebih lanjut Heri Setiawan mengatakan, industri kedirgantaraan juga merupakan salah satu industri unggulan yang memiliki potensi penciptaan yang besar. Industri yang menghasilkan produk dengan kandungan teknologi tinggi, dan memiliki keterkaitan dengan nilai rantai global atau global value chain.
“Dengan semakin berkembangnya industri dirgantara Indonesia maka terbuka peluang yang besar untuk kerja sama industri sejenis di luar negeri seperti Boeing maupun Airbus,” ungkap Heri Setiawan.
Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia, Batara Silaban, mengungkapkan pesawat N219 yang dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia merupakan karya anak bangsa. Pesawat yang betul-betul dari rancang bangun, prototipe, sertifikasi kesemuanya dibangun putra-putri Indonesia.
“N219 merupakan produk pesawat terbang yang menjadi icon membangun industri kedirgantaraan,” kata Batara Silaban.
Menurut Batara Silaban, N219 sebagai salah satu solusi konektivitas, sebagai salah satu solusi mendukung transformasi ekonomi untuk pengembangan wilayah. Background pengembangn N219 benar-benar melihat karakteristik Kepulauan Indonesia.
“Di Indonesia saat ini adaa kurang lebih 265 rute pioner dengan 90 bandara yang landasannya di bawah 1.000 meter, dan 48 landasan tak beraspal yang bisa dilayani oleh pesawat N219,” ungkap Batara Silaban.
Selain transportasi penumpang, Pesawat N219 bisa dipakai untuk pengiriman losgistik. Bahkan konfigurasinya ke depan untuk sistem pertahanan. Termasuk pemikiran ke depan untuk mendukung turisme dan pariwisata yang ada.
“Sampai saat ini PT DI sudah memproyeksikan sejumlah 131 pesawat, baik sebanyk 77 unit pesawat basic dan 54 unit pesawat amphibi dengan tujuan komersial, pemerintah daerah, sektor pertahanan serta kementerian/lembaga,” ujar Batara Silaban menguraikan.
Komisaris Utama PT Regio Aviasi Industri (RAI), Ilham Habibie, mengatakan industri kedirgantaraan merupakan industri berteknologi tinggi. Tanpa teknologi tinggi maka industri dirgantara tidak ada sama sekali. Dalam pengembangan industri dirgantara maka ada tiga hal berkaitan teknologi yang perlu menjadi perhatian.
“Pertama, energi. Apakah pesawat terbang bisa terbang sepenuhnya dengan tenaga listrik atau hanya sebagian (hibrid). Atau berubah konsep menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar, atau bahan pengisi sebagai fuel sel,” kata Ilham Habibie.
Kedua, material baru. Hal ini berkaitan dengan siklus ekonomi. Dengan konsep energi terbarukan dan adanya efisien maka tidak ada banyak lagi sampah. Material yang digunakan untuk membuat sesuatu dan layak digunakan untuk diolah lagi.
“Ini menjadi sebuah filosofi materi seperti yang digunakan,” ungkap Ilham Habibie.
Ketiga, teknologi digital (digitalisasi). Ilham Habibie berpendapat, teknologi digital akan memberi dampak pada sistem pesawat terbang seperti sistem navigasi dan komunikasi, atau sistem pengendalian pesawat terbang. Perkembangan komputer dan internet akan mengubah sistem yang digunakan. Saat ini sudah dikembangkan simulasi pembangunan pesawat terbang dengan sistem digital.
“Digital membantu kita membuat produk bukan hanya berbiaya rendah, tetapi juga keamanan yang tinggi sehingga keselamatan penumpang, awaknya, semua orang terkait pesawat itu bisa terjamin,” tandasnya.
Industri Digital untuk Transformasi Ekonomi Indonesia
Transformasi digital menjadi salah satu satu strategi dalam transformasi ekonomi Indonesia. Dengan adanya transformasi digital melalui pengembangan industri digital, Indonesia diharapkan menjadi negara maju pada 2045 atau satu abad kemerdekaan.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Rudy Soeprihadi Prawiradinata, mengatakan industri digital sangat strategis, apalagi telah diluncurkan peta jalan pengembangan industri digital Indonesia 2023-2045.
“Sejak 2019 kita sudah di-challenge oleh Bapak Presiden untuk menyiapkan sistem e-Office yang lebih efektif. Akhir 2019 sudah diluncurkan oleh Bapak Presiden. Pada 2020 kita ada Covid-19, dan kita bersyukur sebelum Covid kita sudah persiapkan hal itu,” ujar Rudy pada Acara Puncak Indonesia Development Forum 2022 dengan tema Acceleration the Development of Digital Industry in Indonesia sebagaimana dilansir Youtube Bappenas.
Menurut Rudy, peran digitalisasi dalam perekonomian semakin penting, dan menjadi salah satu faktor pemampu untuk meningkatkan daya saing perekonomian di suatu negara. Sektor digital diproyeksi akan terus menjadi kekuatan utama ekonomi global di masa mendatang.
“Di Indonesia sektor digital diharapkan mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan proyeksi nilai aktivitas ekonomi mencapai Rp22.513 triliun pada 2045,” tutur Rudy.
Koordinator Ekonomi Kreatif Direktorat Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Wahyu Wijayanto, mengatakan industri digital nasional dibangun dan dikembangkan dengan visi berdaulat, tangguh, bertumbuh, makmur, serta misi yang didasarkan pada mandat konstitusi. Industri digital menjadi bagian dari ekonomi digital dan juga menjadi bagian dari transformasi digital.
Lebih lanjut, Wahyu melaskan ada lima pilar strategi dengan 13 inisiatif utama dalam pengembangan industri digital nasional. Lima pilar strategi yaitu:
- Pendukung transformasi digital sebagai strategi penggerak transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dengan kunci inisiatif berupa:
- Peningkatan sisi pasokan industri digital di dalam negeri;
- Pengembangan permintaan industri digital di dalam negeri;
- Peningkatan kapasitas faktor pemampu (enabler) industri digital di dalam negeri;
- Pengintegrasian penerapan digitalisasi secara efektif dan efisien.
Selanjutnya 13 inisiatif utama meliputi:
- Pendukung transformasi digital sebagai strategi penggerak transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan;
- Penyiapan sistem pendukung pengembangan industri digital;
- Penguatan inovasi serta Research, Design and Development (RD&D);
- Peningkatan tingkat komponen dalam negeri;
- Pemberdayaan rantai nilai digital nasional (Digital Value Chain);
- Perluasan produk dan/atau layanan digital di sektor prioritas (publik dan komersial);
- Pemberian kemudahan akses layanan internet untuk segmen tertentu;
- Pemberian kemudahan akses atas produk dan perangkat digital untuk segmen tertentu;
- Penyusunan regulasi dan kebijakan pengembangan industri digital;
- Peningkatan kapabilitas talenta digital;
- Perancangan skema pendanaan yang kreatif dan berkelanjutan;
- Pembangunan super platform nasional;
- Penugasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai Operating Arm dan Lokomotif industri digital dalam negeri
“Sekarang kita berada tahapan pertama sampai dengan 2024 kita akan terus mendorong dokumen sehingga menjadi Peraturan Presiden (Perpres), dan tentu memastikan dari sisi perencanaan sampai dengan 2045,” ujar Wahyu.
Baca juga: IDF 2022: Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Lewat Industri Digital
Tentang IDF
Melansir laman Indonesia Development Forum, IDF merupakan adalah konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas. IDF dimulai sejak 2017 dan menjadi wadah bagi praktisi pembangunan di sektor publik, swasta, dan nirlaba untuk bertemu dan bertukar gagasan.
Pada IDF 2022, diselenggarakan rangkaian IDEA Series: Inspire, Imagine, dan Innovate. IDEA Series: Innovate dilaksanakan secara hibrid di empat provinsi yaitu Jawa Tengah, Bali, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Timur dengan melibatkan pelaku industri terkait.
Selanjutnya Acara Puncak IDF 2022 mengusung tema “The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation. Acara puncak IDF 2022 diawali kuliah umum “The Importance of Structural Transformation in the Manufacturing Sector to Support Post-pandemic Economic Recovery and Sustained Growth” dari Minister of the Popular Power for Planning Venezuela periode 1992-1993 Ricardo Hausmann. Selanjutnya tanggapan Menteri PPN/Kepala Bappenas periode 2016-2019 Bambang Brodjonegoro.
Beberapa inisiatif yang telah diluncurkan dalam acara Puncak IDF 2022 yakni:
- Peluncuran Rencana Induk Pengembangan Industri Digital kerja sama PT Telkom
- Peluncuran Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan
- Penandatanganan Nota Kesepahaman PTDI dengan ITB: Pusat Rancang Bangun Pesawat. (hasan/gopos)