GOPOS.ID, SUWAWA – Bupati Bone Bolango Hamim Pou meluncurkan program Sehat, Inovatif dan Aman Pakai (SIAP) Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) 2022.
Program dalam rangka mengakses pembayaran digital tersebut khusus di Kabupaten Bone Bolango dimulai dan diluncurkan di Pasar Rabu Bube Baru, Kecamatan Suwawa, Rabu (19/10/2022).
Bupati Hamim Pou didampingi PLT Kepala perwakilan BI Gorontalo Miftahul Huda mengatakan, apresiasinya terhadap program SIAP QRIS besutan Bank Indonesia itu.
“Sekarang kita musti bergeser, bertranspormasi dari biasanya transaksinya jual belinya pakai uang tunai sekarang pakai non tunai, pakai QRIS,”kata Bupati.
Hamim mengungkapkan bagus sekali jika transaksi non tunai ini sudah bisa dilaksanakan oleh seluruh pedagang di Pasar Rabu ini.”Paling pusing itu mengembalikan uang dari pembeli, makanya lewat aplikasi QRIS ini, bapak dan ibu tidak dipusingkan dengan uang kembalian,”ungkap Bupati. Apalagi transaksi lewat QRIS ini dijamin oleh pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia.
”Saya minta ini tidak boleh ditunda lagi ini, seluruh pedagang di pasar Rabu harus menggunakan QRIS sebagai kanal pembayaran yang diakui oleh pemerintah maupun Bank Indonesia,”ujar Bupati.
Hamim menambahkan zaman sekarang serba digital, non tunai.“Pesan saya kalau mengalami kesulitan jangan menyerah, terus berlatih, terus bertanya supaya semua jadi. Saya kira itu hal yang perlu saya pesankan. Bone Bolango ini walaupun anggarannya sedikit semua transaksinya sudah non tunai, sudah terelektronifikasi sudah 96%,”tambah Bupati.
Bahkan Bone Bolango salah satu yang tertinggi di Indonesia yang transaksinya sudah elektronifikasi, nomor 14 secara nasional.
”Bone Bolango jauh dari Jakarta, tapi sudah canggih semua. Uangnya sedikit tapi semua dielektronifikasi, digitalkan, di non tunaikan bahkan untuk memback up ini QRIS, kita juga sudah punya uang elektronik, namanya e-Bonebol. Kita mau transaksi dimana saja Insya Allah bisa diterima,”terang Hamim.
E-Bonebol ini bisa diisi di Alfamart maupun Indomaret, dan juga di beberapa tempat pengisian yang lain. Jadi sudah canggih ini Bone Bolango. Jangan sampai Bone Bolango sudah canggih, tapi pedagangnya belum canggih. Hanya canggih di handphone tapi tidak memanfaatkan kecanggihan yang ada di handphone tersebut.
“Jadi saya minta pedagang beras, beras milu, sayur, tomat, cabai, kue, dan lain sebagainya harus menggunakan QRIS,”pungkas Hamim. (Indra/Gopos)