GOPOS.ID, GORONTALO – Pasca pelaksanaan Pemilu 2019. Provinsi Gorontalo akan menggelar kembali hajatan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di tiga daerah. Yakni Kabupaten Gorontalo, Pohuwato dan Bone Bolango.
Menjelang hajatan demokrasi lima tahunan tersebut, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Gorontalo bersiap diri. Yakni dengan memperkuat sinergi bersama jajaran sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).
Bertepatan momentum Ramadan, penguatan sinergi tersebut diwujudkan melalui silaturahim dan buka puasa bersama bertempat di Masjid Al Mizan, kompleks Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Rabu (23/5/2019). Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo Jaharudin Umar, Wakajati Gorontalo Nanang Yulianto, Kabinda Gorontalo Daeng Rosada serta jajaran Bawaslu kabupaten/kota.
Ketua Bawaslu Jaharudin Umar menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan seluruh elemen yang tergabung dalam Gakkumdu. Dukungan itu membuat pelaksanaan Pemilu serentak 2019 di Provinsi Gorontalo berjalan lancar, aman dan tertib.
“Dengan kebersamaan ini membuat kami semakin yakin pelaksanaan Pilkada di tiga daerah kedepan akan berjalan lebih sukses dan berkualitas,” ujar Jaharudin Umar.
“Kami juga memohon maaf bila pelayanan Bawaslu, khususnya di Gakkumdu terdapat kekurangan,” sambung Jaharudin Umar.
Baca juga: Alasan Cegah Hoaks, Pemerintah Blokir WhatsApp, FB & IG
Sementara itu Ustad Husni Idrus dalam tausiahnya menyampaikan, ibadah puasa Ramadan yang sifatnya syrria (rahasia dengan Allah SWT), turut memuat dimensi kehidupan sosial. Sebab, di dalam ibadah puasa Ramadan terdapat zakat, infak, sedekah maupun bantuan bagi orang miskin.
“Ada tiga hal penting yang diajaran dalam ibadah puasa Ramadan. Pertama kita dilarang untuk melakukan hal-hal yang haram. Kedua dilarang untuk melakukan hal-hal yang subhat. Dan ketiga dimotivasi untuk tidak berlebih-lebihan pada hal yang mubah (boleh),” kata Ustad Husni Idrus.
Lebih lanjut, Ustad Husni Idrus mengimbau agar ukhuwah dan jalinan persaudaraan yang ada di Gorontalo maupun di Indonesia tidak dirusak oleh isu-isu profokatif.
“Demokrasi di Indonesia sudah luar biasa. Jangan kita mudah diprovokasi dan dipermaikan dengan isu-isu perpecahan,” imbau Ustad Husni Idrus.(hasan/gopos)
Baca juga: Penerimaan CPNS dan PPPK Tahap II Kembali Dibuka