GOPOS.ID, GORONTALO – Perebutan kursi Dewan Perwakilan Daerah Provinsi (Deprov) Gorontalo Daerah Pemilihan (Dapil) III, menjadi ajang pembuktian ketangguhan para caleg petahana. Bahkan dari 5 caleg petahana yang terpilih kembali, dua di antaranya berhasil hattrick.
Dua caleg tersebut adalah Hamid Kuna dari Partai Hanura dan Arifin Djakani dari Partai Demokrat. Keduanya berhasil melaju ke kursi Deprov Gorontalo selama tiga kali berturut-turut.
Baca juga: Rahmijati Masih Tangguh di Kab. Gorontalo
Dimulai sejak Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Hamid Kuna yang sebelumnya bernaung di Partai Bulan Bintang (PBB) memutuskan hijrah ke Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Pada Pemilihan tahun tersebut, Hamid Kuna berhasil melaju ke Deprov dari Dapil II. Kala itu wilayah pemilihan meliputi Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara. Hamid Kuna duduk bersama rekan sesama Partai Hanura dari dapil yang sama yakni Suwarti Ismail dan Syarifudin Mobiliu.
Pada Pemilu 2014, Hamid Kuna kembali tampil ke Deprov mewakili dapil III. Yakni wilayah Kabupaten Gorontalo A yang meliputi Kecamatan Limboto, Limboto Barat, Telaga, Telaga Biru, Telaga Jaya, Tilango, Batudaa, Batudaa Pantai, Biluhu, Tabongo, Dungaliyo dan Bongomeme.
Selanjutnya pada Pemilu 2019, Hamid Kuna kembali membuktikan ketangguhannya di Dapil III. Salah satu tokoh perintis Embarkasi Haji Antara (EHA) tersebut, mampu mempertahankan satu kursi Partai Hanura di Deprov Gorontalo dari dapil III.
Baca juga: Gerindra-NasDem ‘Pecah Telur’ di Dapil III Deprov
Demikian pula Arifin Djakani. Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Gorontalo ini ikut meramaikan bursa kursi Deprov Gorontalo pada 2009. Jebolan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado itu memutuskan bergabung ke Partai Demokrat. Hasil Pemilu 2009 menempatkan Arifin Djakani sebagai anggota Deprov Gorontalo termuda. Kala itu Arifin Djakani baru berusia 33 tahun.
Kesuksesan Arifin Djakani melaju ke kursi Deprov Gorontalo terus berlanjut pada Pemilu 2014. Arifin kembali terpilih sebagai Anggota Deprov dari dapil III. Begitu pula pada Pemilu 2019, Sekjen DPP Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) itu mampu mempertahankan satu kursi Demokrat dari dapil III. Bahkan, Arifin Djakani sukses mendulang suara caleg tertinggi di dapil III.
Selain diwarnai dua caleg hattrick, pertarungan kursi Deprov di dapil III juga diwarnai ‘reuni’ dua mantan Wakil Bupati Gorontalo. Yakni Sofyan Puhi dan Fadli Hasan.
Uniknya, Pemilu 2019 menjadi momentum kembalinya Sofyan Puhi ke panggung Deprov Gorontalo. Pada Pemilu 2009 silam, Sofyan Puhi pernah duduk di Deprov Gorontalo mewakili Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dan pada Pemilu 2019, Sofyan Puhi comeback ke Deprov Gorontalo bersama Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Baca juga: Tips Sehat Menjalankan Puasa Ramadan
Berbicara wajah baru, khusus dapil III bisa dikata hanya satu orang saja. Yakni Sitti Nur’aini Sompie. Kandidat legislator Srikandi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Memang selain Sitti Nura’aini ada pula Adnan Entengo yang mewakili Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Fadli Hasan dari Partai Amanat Nasional (PAN). Akan tetapi bila dilihat dari track record dalam bidang politik, baik Adnan maupun Fadli Hasan bukanlah orang baru.
Adnan merupakan salah seorang kader senior PKS yang juga mencatat hattrick di Dekab Gorontalo. Dimulai dari Pemilu 2004 hingga Pemilu 2014.
Demikian pula Fadli Hasan. Terjun ke dunia politik setelah menggeluti dunia bisnis, Fadli sukses mengawal Nelson Pomalingo dalam Pilkada Kabupaten Gorontalo 2015. Fadli pun didaulat mendampingi Nelson Pomalingo sebagai Wakil Bupati Gorontalo.(adm-02/gopos)