GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kota Gorontalo memanfaatkan momentum peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1443 H sebagai wadah untuk melestarikan budaya lokal. Hal itu ditandai dengan pelaksanaan Festival Me’eraji ke-6 Tahun 2022. Ini merupakan strategi Pemkot Gorontalo dalam melestarikan budaya lokal.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, mengungkapkan minat anak muda untuk melantunkan Me’eraji sangat sedikit jumlahnya. Padahal menurutnya Me’eraji sangat mudah dimengerti dan dilantunkan kerena menceritakan perjalanan Rasulullah dengan bahasa Gorontalo.
“Bagaimana kita bisa menarik minat para generasi muda agar belajar melantunkan Me’eraji. Kita tahu sekarang minat anak-anak muda kita untuk belajar Me’eraji sudah kurang,” kata Marten usai membuka kegiatan Festival meraji, Kamis (3/3/2022)
Festival Me’eraji dilaksanakan selama lima hari di masjid Hunto Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo terhitung sejak tanggal 3 sampai 7 Maret. Para peserta yang telah mendaftar untuk mengikuti lomba pembacaan Me’eraji tersebut akan dipilih oleh tim penilai lomba dalam hal ini majelis hakim yang sudah ditetapkan Pemkot. Pada kesempatan yang sama Politisi Partai Golkar ini melanjutkan bahwa tahun 2023 Pemkot Gorontalo akan melakukan pembangunan kawasan wisata religi.
“Ini memang merupakan rencana kita sejak awal dalam rangka untuk menghidupkan kembali Kota tua atau Kota Gorontalo masa dulu kawasannya meliputi mulai dari taruna remaja sampai disini (kawasan Hunto). Masjid hunto ini masjid pertama dan tertua, dan sudah menjadi objek destinasi wisata,” pungkasnya. (Sari/gopos)