GOPOS.ID, YOGYAKARTA – Suara.com mengadakan sebuah program spesial bernama Suara Community Institute di awal tahun 2022 ini. Acara dilaksanakan secara luring dan daring dengan mengusung tema “Digital Journalism & Content Creation.” Melalui program inkubasi Suara Community Institute, para peserta akan mendapatkan pembekalan pengetahuan serta keterampilan di bidang digital journalism dan content creation secara intensif tanpa dipungut biaya sepeser pun alias gratis.
Program Suara Community Institute yang berdurasi 2 minggu ini, akan memuat beberapa silabus materi, seperti kelas Jurnalistik Dasar, SEO dan Kepenulisan, Fotografi Jurnalistik, hingga Video Content Creation. Pada setiap sesi pertemuan dibagi lagi dalam beberapa materi yang lebih mendetail dan tentunya sangat menarik. Menghadirkan langsung para mentor dari Suara.com yang sudah ahli di bidangnya, program dikemas dalam empat pertemuan, dimulai pada Sabtu, 15 Januari 2022 pukul 09.00 hingga 14.30 WIB di Kantor Suarajogja.id.
Pada pertemuan pertama acara Suara Community Institute ini, sesi penyampaian materi diisi oleh Rima Sekarani selaku Redaktur Senior Suara.com dan diikuti oleh 13 peserta. Dalam sesi ini dijelaskan mengenai dasar-dasar jurnalistik. Sekar, dalam pemaparannya, menjabarkan teknik-teknik dasar membuat sebuah berita, jenis-jenis berita, hingga tahapan membuat berita.
Tak hanya mengenalkan secara teori, para peserta juga diajak oleh pemateri untuk membuat artikel singkat mengenai kegiatan Suara Community Institute pada hari pertama. Selain itu, pemateri juga menjelaskan bagaimana persiapan liputan di lapangan, tips dan trik, serta mengolah data.
Baca Juga: Marten Taha Salurkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran di Bone Bolango
Setelah pemaparan materi Jurnalistik Dasar selesai, sesi kedua dilanjutkan dengan materi SEO dan Kepenulisan yang diisi oleh Dany Garjito, Koordinator Content Creative dan SEO Suara.com. Ia menjabarkan mengenai cara pembuatan content creative, SEO, alat-alat yang digunakan membuat artikel, hingga tips dan trik.
Di sesi kedua ini, banyak dijelaskan mengenai teknik-teknik bagaimana cara membuat konten yang diminati oleh pembaca. Para peserta juga dijelaskan bagaimana membuat artikel agar masuk di halaman pertama mesin pencarian Google, banyak diminati pembaca, dan menjangkau target.
Tak hanya sampai di situ, pemateri juga menjelaskan bagaimana membuat artikel yang diminati pembaca, tetapi tidak click bite, membuat judul SEO friendly, mulai dari judul, badan artikel, inti, hingga penutup.
Secara lebih dalam, pemateri menjelaskan mengenai jenis-jenis keyword, baik long tail maupun soft tail, alat yang digunakan untuk mencari kata kunci, dan cara membuatnya. Di akhir sesi, peserta diajak untuk berlatih membuat judul artikel sesuai dengan kriteria SEO yang baik dan benar.
Hari kedua acara Suara Community Institute dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai Fotografi Jurnalistik dan Video Content Creation. Acara yang dihelat pada Minggu, 16 Januari 2022 ini, dihadiri oleh 12 peserta.
Baca Juga: Temukan 46 Perda Kurang Efektif Dijalankan, DPRD Kota Minta Pemkot Seriusi Penerapannya
Sesi pertama dari materi Fotografi Jurnalistik dan Video Content Creation diisi oleh Yulita Futty Hapsari sebagai Koordinator Video Editor Suara.com. Dalam sesi ini, para peserta banyak dijelaskan secara detail mengenai feature video, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga memperlihatkan contoh dari feature video jenis human interest, jalan-jalan, biografi, dan sidebar dari YouTube Suara.com.
Baca Juga: Gunakan Dana Pribadi Demi Sukseskan Vaksinasi Anak 6-11 Tahun
Pemateri juga menjelaskan beberapa karakteristik penting dari feature video, di antaranya mengulik sesuatu yang jarang diketahui orang, tidak hanya meyisipkan human interest, tetapi feature juga bisa menampilkan hiburan. Kendati berdurasi bebas, dalam produksi feature video tetap harus memperhatikan pada penting dan menariknya sebuah peristiwa.
Kemudian, sesi kedua berlanjut dengan pemaparan materi mengenai dasar-dasar hingga lighting fotografi. Menyoal dasar-dasar fotografi, materi disampaikan oleh Fatikha Rizky Asteria N, selaku Video Editor Suara.com. Thika, pada sesinya menjelaskan berbagai teknik dalam fotografi, mulai teknik fotografi zooming, panning, foto macro, siluet, dan bulb.
Selain itu, ia juga menjelaskan mengenai enam hal komposisi foto, yakni rule of third, foto simetris, foto repetition, frame in frame, refleksi, dan field of view. Semua dikemas dengan menampilkan berbagai hasil fotografi yang sesuai dengan teknik maupun komposisi foto.
Sesi penjelasan materi lighting fotografi dilanjutkan oleh Dewi Yulianti, Video Editor Suara.com. Saat awal pemaparannya, Dewi menekankan bahwa cahaya sangat penting atau unsur utama dalam fotografi. Tanpa cahaya, maka fotografi tidak akan terbentuk.
Baca Juga: DPRD Pohuwato Minta Dinas Perkim Tindaklanjuti Pekerjaan Belum Terealisasi
Di sela pemberian materi mengenai exposure dan lighting, pemateri juga meminta beberapa peserta untuk maju dan memberikan penjabaran singkat mengenai perbedaan antara exposure dan lighting. Sesi materi lighting fotografi ditutup dengan mengajak peserta berlatih mengatur lighting pada kamera di luar ruangan.
Berakhirnya materi lighting fotografi menjadi penanda dimulainya materi mengenai Video Content Creation. Video Content Creation meliputi tiga anak materi, yakni dasar-dasar videografi, pembuatan VO (Voice Over) untuk video, pasca produksi, dan proses editing. Materi dasar-dasar videografi meliputi penjelasan mengenai praproduksi hingga proses produksi, yang disampaikan oleh Galih Fajar Nurrachmat dan Praba Mustika selaku Video Editor Suara.com.
Sementara itu, materi VO dijelaskan oleh Anistya Yustika P. sebagai Creative Multimedia Suara.com. Pada sesi ini, Anis menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan saat membuat VO atau mengisi suara sebuah video. Selain membutuhkan sebuah ruangan yang tenang dan kondusif, membaca dan memahami teks, pelafalan, tempo, intonasi dan penekanan, serta karakterisasai suara sangat menentukan kualitas VO itu sendiri.
Baca Juga: Pohuwato Jadi Kawasan Ekonomi Khusus Wilayah Teluk Tomini
Sesi terakhir dari Video Content Creation ditutup oleh penjelasan materi pasca produksi dan proses editing, yang disampaikan oleh Eko Hendra Saputra serta Bayu Yunianto, Video Editor Suara.com. Pada sesi ini, dijelaskan mengenai berbagai hal tentang editing foto, persiapan editing foto, pengenalan tools, offline editing, online editing, dan export video. Selain diberikan pemahaman mengenai teori, para peserta juga dibiarkan berlatih hunting foto untuk pembuatan dan edit video Reels Instagram.
Menuju penutupan pada pertemuan hari kedua program Suara Community Institute, para peserta diberikan penugasan yang terdiri dari empat tema besar, yakni destinasi wisata, kuliner, sosok, dan sosial budaya. Setiap tema besar memiliki banyak kategori yang bisa dipilih oleh peserta melalui undian.
Berbeda dengan dua kegiatan sebelumnya yang diadakan luring, khusus Review dan Revisi berbagai karya yang telah dibuat para peserta akan digelar secara daring melalui Zoom pada Sabtu, 22 Januari 2022. Final Project, menjadi kegiatan terakhir sekaligus penutup dari program Suara Community Institute yang akan digelar secara luring kembali pada Sabtu, 29 Januari 2022. Pada Final Project, acara akan diisi dengan pembuatan artikel dan video oleh para peserta.
Baca Juga: Dekab Bone Bolango Rancang Optimalisasi PAD
Hal yang paling menarik dari program Suara Community Institute ialah para peserta tidak hanya mendapatkan relasi, sertifikat, dan sebuah doorprize, tetapi juga mendapatkan benefit belajar secara langsung dengan para ahli dari bidang digital journalism dan content creation, baik secara materi maupun pembuatan karya.
Chief Operating Officer PT Arkadia Digital Media, Tbk, Suwarjono, mengatakan, disrupsi media digital dimenangkan oleh media baru dengan pengguna terbanyak mengakses platform media sosial. Sayangnya, pengguna media sosial yang sangat besar ini tidak dibarengi dengan literasi para pengguna.
Menurut Suwarjono, banyak pemilik akun aktif, belakangan sering disebut kreator konten, tetapi tidak memiliki keterampilan teknis dan asal membuat konten langsung publish tanpa cek dan ricek apakah yang dipublish fakta atau hoaks.
Minimnya keterampilan dan literasi media digital inilah, tutur Suwarjono, membuat Suara Community Institut menyelenggarakan workshop dan inkubasi bagi para calon jurnalis dan kreator konten. Peserta mendapatkan pembekalan membuat konten untuk beragam platform.
Baca Juga: Jokowi Beri Nama Calon Ibu Kota Baru Yakni Nusantara
“Yang berbeda dari workshop ini dengan acara serupa, adalah materi mengikuti perkembangan media kekinian dan peserta akan mengikuti coaching serta inkubasi selama 1 bulan,” kata Suwarjono yang juga Pemimpin Redaksi Suara.com.
“Workshop ini juga bagian dari rangkaian Ulang Tahun ke-8 Suara.com #TanpaHentiMemberiArti, sejak berdiri 8 tahun lalu. Kami ingin terus berkontribusi memberi arti kepada publik, baik dalam penyampaian informasi hingga aktivitas online maupun offline,” tutup Suwarjono.
Salah satu peserta pada hari pertama, Ayu, mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta, mengatakan bahwa program inkubasi Suara Community Institute: ‘Digital Journalism & Content Creation’ sangat bermanfaat untuk para penulis pemula, terlebih untuk mahasiswa yang jurusannya tidak ada kaitannya sama sekali dengan kepenulisan atau jurnalistik, tetapi tertarik dengan kedua hal tersebut.
Melalui program ini, Ayu mengaku ada banyak materi dan teknik kepenulisan yang bisa diterapkan untuk karya-karya penulisannya. Mahasiswi jurusan Pendidikan Biologi ini berharap, Suara Community Institute: ‘Digital Journalism & Content Creation’ tidak hanya berhenti pada batch 1, tetapi akan ada batch 2, dan seterusnya.
Kepala Biro Suara Suarajogja.id, Rendy Adrikni Sadikin, mengatakan, Suara Community Institute bertujuan untuk belajar bersama dengan sistem sharing, bukan menggurui. Hal paling penting, imbuhnya, para peserta bisa berjejaring, saling kenal, mendapat jaringan, dan menjadi bagian batch 1 dari program inkubasi Suara Community Institute: ‘Digital Journalism & Content Creation.’
Baca Juga: Dekab Bone Bolango Apresiasi Pelaksanaan Vaksinasi Anak 6-11 Tahun
“Semoga apa yang kami sharing dan diskusi di sini, bisa bermanfaat dan menjadi portofolio buat teman-teman peserta. Selama dua minggu ini, teman-teman bisa enjoy, have fun, belajar bareng, berjejaring, dan semangat,” ujar Rendy Adrikni Sadikin, dalam sambutannya di pembukaan acara Suara Community Institute pada Sabtu, 15 Januari 2022.
Oleh karena itu, selain pembekalan pengetahuan dan keterampilan, program inkubasi Suara Community Institute: ‘Digital Journalism & Content Creation’ juga diharapkan mampu menjadi langkah yang tepat untuk mendekatkan diri dengan jaringan komunitas sekaligus wujud kontribusi nyata kepada komunitas di Indonesia.
Hal yang paling menarik dari program Suara Community Institute ialah para peserta tidak hanya mendapatkan relasi, sertifikat, dan sebuah doorprize, tetapi juga mendapatkan benefit belajar secara langsung dengan para ahli dari bidang digital journalism dan content creation, baik secara materi maupun pembuatan karya.
Baca Juga: Perpanjangan PPKM Lebih ke Optimalisasi Vaksin Booster dan Kelanjutan Program PEN
Chief Operating Officer PT Arkadia Digital Media, Tbk, Suwarjono, mengatakan, disrupsi media digital dimenangkan oleh media baru dengan pengguna terbanyak mengakses platform media sosial. Sayangnya, pengguna media sosial yang sangat besar ini tidak dibarengi dengan literasi para pengguna.
Menurut Suwarjono, banyak pemilik akun aktif, belakangan sering disebut konten kreator, tetapi tidak memiliki keterampilan teknis dan asal membuat konten langsung publish tanpa cek dan ricek apakah yang dipublish fakta atau hoaks.
Minimnya keterampilan dan literasi media digital inilah, tutur Suwarjono, membuat Suara Community Institut menyelenggarakan workshop dan inkubasi bagi para calon jurnalis dan konten kreator. Peserta mendapatkan pembekalan membuat konten untuk beragam platform.
Baca Juga: DPRD Kota Gorontalo Bahas Ranperda Pengelolaan Cadangan Pangan
“Yang berbeda dari workshop ini dengan acara serupa, adalah materi mengikuti perkembangan media kekinian dan peserta akan mengikuti coaching serta inkubasi selama 1 bulan,” kata Suwarjono yang juga Pemimpin Redaksi Suara.com.
“Workshop ini juga bagian dari rangkaian Ulang Tahun ke-8 Suara.com #TanpaHentiMemberiArti, sejak berdiri 8 tahun lalu. Kami ingin terus berkontribusi memberi arti kepada publik, baik dalam penyampaian informasi hingga aktivitas online maupun offline,” tutup Suwarjono.
Salah satu peserta pada hari pertama, Ayu, mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta, mengatakan bahwa program inkubasi Suara Community Institute: ‘Digital Journalism & Content Creation’ sangat bermanfaat untuk para penulis pemula, terlebih untuk mahasiswa yang jurusannya tidak ada kaitannya sama sekali dengan kepenulisan atau jurnalistik, tetapi tertarik dengan kedua hal tersebut.
Melalui program ini, Ayu mengaku ada banyak materi dan teknik kepenulisan yang bisa diterapkan untuk karya-karya penulisannya. Mahasiswi jurusan Pendidikan Biologi ini berharap, Suara Community Institute: ‘Digital Journalism & Content Creation’ tidak hanya berhenti pada batch 1, tetapi akan ada batch 2, dan seterusnya.
Kepala Biro Suara Suarajogja.id, Rendy Adrikni Sadikin, mengatakan, Suara Community Institute bertujuan untuk belajar bersama dengan sistem sharing, bukan menggurui. Hal paling penting, imbuhnya, para peserta bisa berjejaring, saling kenal, mendapat jaringan, dan menjadi bagian batch 1 dari program inkubasi Suara Community Institute: ‘Digital Journalism & Content Creation.’
Baca Juga: TPS 3R Diharap Jadi Solusi Masalah Sampah di Leato Selatan
“Semoga apa yang kami sharing dan diskusi di sini, bisa bermanfaat dan menjadi portofolio buat teman-teman peserta. Selama dua minggu ini, teman-teman bisa enjoy, have fun, belajar bareng, berjejaring, dan semangat,” ujar Rendy Adrikni Sadikin, dalam sambutannya di pembukaan acara Suara Community Institute pada Sabtu, 15 Januari 2022.
Oleh karena itu, selain pembekalan pengetahuan dan keterampilan, program inkubasi Suara Community Institute: ‘Digital Journalism & Content Creation’ juga diharapkan mampu menjadi langkah yang tepat untuk mendekatkan diri dengan jaringan komunitas sekaligus wujud kontribusi nyata kepada komunitas di Indonesia. (Suara/Putra/Gopos)