GOPOS.ID KOTA GORONTALO – Kepolisian Resort (Polres) Gorontalo kota ungkap fakta baru kasus gorok leher yang dialami oleh warga Kelurahan Tanggikiki, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo.
Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Suka Irawanto S.I.K., M.Si., melalui Kasat Reskrim Iptu Mohamad Nauval Seno, mengatakan bahwa korban dan pelaku saling mengenal. Pelaku (IA) alias Une (26) memiki penyakit keterbelakangan mental dan memutuskan berobat sekaligus berguru kepada korban yang diyakini bisa mengobati penyakit yang ia alami.
“Pelaku ini adalah sebagai murid dan juga pasien yang memiliki keterbelakangan mental sehingga korban ini sering memberikan pengobatan kepada pelaku.
Mantan kasat Reskrim Polres Gorontalo itu menjelaskan Kronologi kejadian yang dialami Fahri Basalamah (52). Ahad (2/1/2022) pukul 18.00 Wita selepas shalat Magrib, pelaku bertamu di rumah korban dan meminta diberi air minum. Tak berselang lama pelaku langsung berdiri dibelakang korban dan mengorok leher dengan menggunakan pisau Cutter yang ada di rumah korban.
“Ia datang kerumah korban dan meminta air minum, saat hendak mengambil asbak pelaku mengikuti korban dari belakang dan melukai korban menggunakan pisau Cutter,” Kata Iptu Mohamad Nauval Seno kepada awak media, Senin (3/1/2022).
Tiga hari sebelum bertemu korban dikabarkan pelaku sempat mengunjungi puskesmas yang ada di kabupaten Boalemo untuk mendapatkan obat penenang, namun sesampainya di Kota Gorontalo diinformasikan pelaku kehabisan obat.
Baca juga: Warga Kelurahan Tanggikiki Digorok Pakai Pisau Cutter
Setelah melancarkan aksinya pelaku langsung melarikan diri dan memilih mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri dekat kandang sapi di Kelurahan Dulomo Selatan, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, setelah beberapa jam kejadian.
“Motif pelaku belum diketahui. Kelanjutannya dari kasus ini, kami semalam bersama Polsek Kota Utara melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi untuk melengkapi administrasi kami, kemudian akan lakukan gelar perkara pelaku sudah meninggal dunia,” pungkasnya (sari/gopos)