GOPOS.ID, GORONTALO – Penyebaran berita bohong atau hoaks melalui ruang digital atau media sosial masih menjadi salah satu kendala utama dalam proses vaksinasi covid-19 di Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Dedy Permadi, mengatakan, sedikitnya ada 2.507 hoaks tentang vaksinasi covid-19 ditemukan melalui unggahan media sosial. Menurut Dedy, data ini tercatat oleh Kementerian Kominfo RI, sejak awal tahun 2020 sampai 23 Desember 2021 di mana penemuan hoaks dan disinformasi di ruang ciber seputar Covid-19 masih bertambah.
“Untuk isu hoaks vaksinasi telah ditemukan sebanyak 418 pada 2.507 unggahan media sosial dengan perebaran terbanyak pada facebook sejumlah 2.315 unggahan. Dan pemutusan akses telah dilakukan terhadap seluruh unggahan tersebut,” ujar Dedy Permadi, Kamis (23/12/2021) saat siaran pers menolak hoaks covid-19 di media center KPCPEN.
Selain isu hoaks tentang vaksinasi, berita bohong lainnya yang banyak beredar tentang covid-19. Sedikitnya telah ditemukan 2.036 isu hoaks tentang covid-19 pada 5.294 unggahan di media sosial dengan persebaran terbanyak pada facebook sejumlah 4.593 unggahan.
Baca juga: BNNP Gorontalo Ungkap 8 Kasus Narkoba Selama 2021
“Pemutusan akses telah dilakukan terhadap lima ribu seratus dua puluh lima unggahan dan seratus enam puluh sembilan unggahan lainnya sedang ditindak lanjuti,” ujar Dedy.
Terakhir, terkait isu hoaks tentang PPKM telah ditemukan sebanyak 50 isu pada 1.302 unggahan dengan persebaran terbanyak pada faceebok sejumlah 1.284 unggahan.
“Pemutusan akses telah dilakukan terhadap seribu seratus dua belas unggahan pada seratus 90 unggahan sedang ditindak lanjuti,” bebernya. (muhajir/gopos)