GOPOS.ID, GORONTALO – Untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam mencapai rumah sakit unggulan di Indonesia Timur. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hasri Ainun Habibie provinsi Gorontalo kembali menambah jumlah dokter spesialis untuk menunjang pelayanan di RS Ainun Habibie Gorontalo.
Kali ini dokter yang direkrut adalah dr. Agung Sindu Pranoto,S.pB (K)Onk, dokter spesialis Onkologi atau dokter yang khusus menangani dan mengobati penyakit yang diakibatkan oleh kanker.
Keberadaan dokter spesialis Onkologi sendiri merupakan yang pertama di provinsi Gorontalo. Selama ini, pasien yang menderita kanker selalu dirujuk ke keluar daerah untuk berobat. Selain anggaran yang tinggi, banyak pasien dengan menderita kanker tersebut tidak terselamatkan.
Menurut Plt Direktur RSUD Ainun Habibie Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman, keberadaan dokter spesialis Onkologi di provinsi Gorontalo sangat dibutuhkan. Dengan komitmen yang tinggi RS Ainun dalam mewujudkan rumah sakit unggulan dengan salah satu fokus penanganan pasien kanker. Maka tahun ini, RS Ainun sudah merekrut dokter Onkologi.
“Alhamdulillah, di tahun ini dokter spesialis Onkologi sudah mulai melaksanakan praktek di RSUD Ainun Habibie Gorontalo. Di tahun ini kita sudah sangat maksimal dalam penambahan SDM, khususnya jumlah dokter spesialis. Setelah dokter spesialis jantung, THT dan kali ini kita sudah kedatangan spesialis Onkologi,” ungkap dr. Yana.
Dengan keberadaan dokter Onkologi di RS Ainun, dr. Yana berharap agar pasien dengan gejalah kanker dan tumor dapat dirawat di Gorontalo dan tak perlu dirujuk ke luar daerah.
Sementara itu, dr. Agung Sindu Pranoto,S.pB (K)Onk mengungkapkan bahwa Onkologi dapat menangani seluruh benjolan yang terjadi di tubuh manusia yang disebabkan oleh penyakit kanker atau tumor.
Baca juga: Sebanyak 15 Dokter Internsip Siap Mengabdi di Gorontalo
Menurutnya banyak masyarakat yang cuek dengan benjolan ditubuhnya. Baik itu yang terjadi secara tiba-tiba, maupun sebagai tanda lahir. Padahal masyarakat tidak tahu jika benjolan tersebut adalah kanker atau timur.
“Biasanya masyarakat cuek dengan benjolan di tubuhnya. Namun setelah diperiksa ternyata itu kanker dan tumor. Jika benjolan itu dapat ditangani sejak dini, maka penananganannya segara dapat diselesaikan. Namun jika sudah dalam level berat, maka sudah sulit untuk mengobati,” ucap dr. Agung.
Di Gorontalo sendiri dikatakan dr. Agung kasus seperti ini banyak terjadi. Ia mencontohkan ada salah satu pasien memiliki tahi lalat yang dianggap sebagai tanda lahir. Namun setelah di laser ternyata membesar. Begitu juga yang terjadi terhadap petani-petani. Karena sering terkena sinar matahari, maka petani tersebut bisa terjadi kanker kulit.
“Bagusnya ketika terdapat hal-hal semacam itu dapat diperiksa. Pengalaman saya banyak pasien dari Gorontalo yang berobat di Makassar dengan kasus kanker atau timor yang sudah dalam level berat. Dengan adanya dokter onkologi di Gorontalo, masyarakat yang merasa dirinya memiliki benjolan yang menyebabkan kanker atau tumor, agar segara ke dokter untuk mendapat penanangan. Saya sendiri praktek di RS Ainun seminggu sekali yakni Senin, Rabu dan Jumat. Kemudian saya punya praktek mandiri di Jalan HB Jasin dan praktek juga di RS Kota Gorontalo,” tandas Alumnus Universitas Hasanuddin Makassar itu. (andi/gopos)