Pandemi virus corona (Covid-19) tak menghalangi semangat masyarakat Gorontalo untuk melaksanakan tradisi tumbilotohe. Salah satunya oleh Pemuda di Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo. Sembari mempertahankan tradisi leluhur, para pemuda setempat juga turut mengampayekan protokol kesehatan (prokes).
Kerlap-kerlip cahaya lampu botol yang dipadu lampu hias mewarnai perayaan tumbilotohe di Kampung Sabua, Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo, Sabtu (8/5/2021) malam. Keindahan perayaan di penghujung Ramadan itu pun mengundang antusiasme warga. Mereka beramai-ramai datang untuk menyaksikan pagelaran tumbilotohe di Kelurahan Tenda.
Untuk bisa menyaksikan keindahan tumbilotohe di Kampung Sabua, Kelurahan Tenda, setiap pengunjung harus mematuhi protokol kesehatan (prokes), yaitu menggunakan masker dan pengecekan suhu tubuh. Pengecekan suhu tubuh dilakukan oleh panitia menggunakan thermogun. Sementara bagi pengunjung yang tak sempat menggunakan masker, panitia sudah menyiapkan masker yang dibagikan secara gratis.
Ketua Panitia Pelaksana, Izulhaq Tsaqif Gandhi Junus, mengungkapkan, dirinya bersama 32 pemuda di Kampung Sabua berinisiatif mendirikan pasang lampu (Tumbilatohe) .
“Kami memasang lampu dan mendirikannya sepanjang 150 meter di kelurahan ini atas dasar inisiatif kami sendiri,” ucapnya.
Tak sampai di situ Izul beserta kawan-kawannya ikut menyuarakan soal Protokol Kesehatan di wilayah tersebut. Caranya dengan membagikan masker bagi yang ingin/melintas di kelurahan mereka serta di lakukan pengecekan suhu tubuh baik dan bagi mereka yang berada dalam kelurahan tersebut.
“Ini penting apalagi saat masa Pandemi, kami ingin tetap melaksanakan budaya ditengah Pandemi,” tegasnya.
Baca juga:Â 24.000 Lampu Botol dan 1.800 Meter Lampu Neon Hiasi Tumbilotohe di Tanggidaa
Hasil inisiatif mereka, anggaran sumber dana dari swadaya masyarakat untuk tumbilotohe hampir Rp7 juta. Sementara untuk masker Rp500 ribu untuk 250 picis.
“Sekali lagi ini kita lakukan untuk menyuarakan budaya serta tradisi yang tentunya tetap dalam sosialisasi soal Covid-19,” tutup Izul.
Pembina Pemuda Kelurahan Tenda,  Yopi Lohige, mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan RTRW setempat ini memenuhi izin soal pelaksanan tumbilatohe dan pembagian masker.
“Ini sudah kami kordinasikan, dan Alhamdulillah dapat izin,” ujar Yopi.
Yopi mengatakan, dirinya yang ditunjuk sebagai pembina di kelurahan tersebut mengapresiasi inisiatif dari apa yang dilakukan oleh pemuda-pemudi mengingat saat ini jarang menemukan anak muda di era milenial yang sangat ingin melestarikan budaya.
“Mereka patut diberi apresiasi soal pelestarian budaya dan sosialisasi terhadap Covid-19,” pungkasnya. (Putra/gopos)