GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Era globalisasi dewasa ini memberi pengaruh signfikan dalam berbagai aspek. Salah satunya bahasa daerah yang makin kurang digunakan karena dianggap tak modern.
Kondisi itu tak terkecuali melanda Bahasa Gorontalo. Perkembangan zaman saat ini membuat banyak generasi muda di Gorontalo enggan menggunakan bahasa daerah. Padahal, bahasa daerah merupakan salah satu khasanah dan kekayaan budaya Indonesia.
Menyikapi fenomena tersebut, Kantor Bahasa Indonesia Provinsi Gorontalo mengimbau agar masyarakat di Gorontalo tetap membudayakan bahasa daerah. Imbauan tersebut disampaikan di sela penganugerahan penghargaan wajah bahasa sekolah dan Lembaga pemerintah serta penyerahan hadiah pemenang Festival Musikalisasi Puisi Digital tingkat SMA/SMK/MA se-Gorontalo, di Hotel Amaris Kota Gorontalo, Senin (14/9/2020).
“Banyak anak-anak kita yang sudah tidak bisa memahami bahasa daerah secara aktif. Oleh karena itu saya mengimbau agar warga Gorontalo terus membudayakan bahasa daerah. Sebab hal itu merupakan ciri khas bahasa kita,” ujar Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Armiyati Rasyid, Senin (14/9/2020).
Armiyati Rasyid mengungkapkan, salah satu faktor anak-anak tidak bisa menggunakan bahasa daerah disebabkan kurangnya menggunakan bahasa daerah itu sendiri. Selain itu, di zaman modern sekarang kebanyakan anak-anak merasa rendah diri ketika menggunakan bahasanya sendiri.
“Padahal ketika kita menggunakan bahasa daerah itu identitas kita akan terangkat. Misalnya saya bukan orang Gorontalo ketika ditanya tentang bahasa daerah saya merasa bangga sekali,” jelas Armiyati.
Lebih lanjut Armiyati Rasyid mengatakan, selain menggaungkan dan mengutamakan Bahasa Indonesia, Kantor Bahasa juga selalu mengingatkan untuk melestarikan bahasa daerah.
“Supaya kita generasi muda ini tidak lupa pada identitas dirinya sebagai warga Gorontalo,” ujar Armiyati.(Ramlan/gopos)