GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) secara serentak akan menurunkan tim task force Sensus Penduduk (SP2020) untuk melakukan pendataan bagi Tunawisma dan awak kapal berbendera Indonesia, Selasa (15/9/2020).
Menurut Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati bahwa secara khusus tim task force SP2020 akan melakukan pendataan bagi tunawisma dan awak kapal pada tanggal 15 September pukul 21.00 WITA sampai dengan 16 September pukul 06.00 WITA.
Sejak awal bulan September sudah ada beberapa kegiatan pendataan yang dilakukan oleh tim task force.
Diantaranya penduduk di barak militer, asrama, panti asuhan, penghuni lapas, serta penduduk suku terasing.
“Khusus untuk besok atau tanggal 15 September dilakukan pendataan bagi penduduk di titik-titik tertentu. Untuk besok itu, lebih spesifik ke tunawisma dan awak kapal berbendera Indonesia” kata Herum di ruang kerjanya, Senin (14/9/2020).
Nantinya yang akan melakukan pendataan adalah tim yang telah dibentuk oleh BPS di masing-masing kabupaten/kota, didampingi aparat keamanan setempat.
Sementara itu, ditempat yang sama, kepala bidang statistik sosial, BPS Provinsi Gorontalo Ir. Sutirin,M.Si menjelaskan bahwa SDM untuk pendataan census date tersebut sudah dipersiapkan.
Untuk lokasinya pun sudah ditentukan di masing-masing kabupaten/kota sesuai identifikasi.
Di Kota Gorontalo sudah dibentuk menjadi dua tim. Tim pertama terdiri dari 6 orang, meliputi terminal dungingi, terminal andalas dan pasar rakyat Liluwo.
Kemudian tim kedua terdiri lima orang, dengan lokasi di pasar sentral, di pertokoan, dan di lokasi di pelabuhan. Dimana pelabuhan nanti mendata awak kapal yang berbendera Indonesia yang sedang bersandar.
“Namun akan seperti apa, nanti kita lihat. Yang jelas di tanggal 15 besok itu waktunya hanya dari pukul 21.00 WITA sampai tanggal 16 pukul 06.00 WITA,” tuturnya.
Baca juga: Sensus Penduduk di Gorontalo Harus Menaati Protokol Kesehatan
Untuk lokasi lainnya akan menyesuaikan sesuai identifikasi. Karena sensus yang dilakukan tim task force secara khusus.
Maka petugas di lapangan akan mobile untuk menemukan para tunawisma yang tidak memiliki tempat tinggal atau yang biasanya tinggal di kolong jembatan, pasar, terminal, stasiun, emperan toko, hingga yang tinggal di gerobak.
“Census date dilaksanakan secara serentak pada malam hari karena pada malam hari aktivitas telah selesai, dan sasaran pendataan pada census date ini tidak berpindah tempat lagi. Sehingga tidak akan terdata lebih dari satu kali. Misalnya kami data di Kota Gorontalo, maka tidak akan terdata lagi jika mereka berpindah di lain tempat keesokan harinya,” jelasnya.
Herum berharap pelaksanaan sensus penduduk, khususnya census date besok akan berjalan sesuai harapan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Tujuan kami untuk benar-benar mendapatkan data yang relevan terkait pendataan jumlah penduduk,” tandasnya. (andi/gopos)