GOPOS.ID, GORONTALO – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memperhatikan penerapan protokol kesehatan saat melaksanakan sensus penduduk faktual yang berlangsung hingga 15 September 2020 nanti.
Hal itu disampaikan Rusli saat menerima kunjungan Kepala BPS Provinsi Gorontalo Herum Fajarwati dan petugas sensus, Jumat (11/9/2020).
Gubernur Rusli dan istri Idah Syahidah diverifikasi faktual data kependudukannya di Rumah Jabatan Gubernur. Verifikasi sebagai tindak lanjut dari sensus penduduk yang dilakukan secara daring beberapa waktu lalu.
“Saya minta nanti petugas yang turun ke rumah-rumah untuk memperhatikan protokol kesehatan. Saya lihat tadi petugasnya sudah cukup baik dengan memakai masker, pelindung wajah dan membawa hand sanitizer,” ucap Rusli.
Kepatuhan terhadap protokol kesehatan diharapkan bisa melindungi dari kemungkinan terpapar covid-19. Tidk saja kepada warga yang didatangi tetapi juga kepada petugas sensus yang turun ke rumah-rumah.
“Mari kita dukung dan sukseskan sensus penduduk tahun ini. Terima petugas sensus yang datang ke rumah dan berikan data secara benar,” pinta Gubernur Gorontalo dua periode itu.
Sementara itu kepala BPS Provinsi Gorontalo Herum Fajarwati menjelaskan, verifikasi ini untuk memastikan apakah ada penambahan atau pengurangan data hasil sensus daring. Semua warga yang telah mengikuti sensus secara daring akan diverifikasi ulang.
“Kita masih data kependudukan secara umum, secara mendasar. Kita lihat jumlah, jenis kelamin dan umur. Dari umur misalnya, akan digunakan secara sektoral. Balita kaitannya dengan usia sekolah, pasangan usia subur, demografi dan pendidikan itu semua dari umur,” jelas Herum.
Sensus penduduk tahun ini disebutnya sangat penting sebagai database kementrian dan lembaga untuk intervensi berbagai program. Ia berharap warga Gorontalo bisa berpartisipasi aktif untuk mensukseskannya.
Pada sensus penduduk secara daring beberapa bulan lalu, Provinsi Gorontalo sukses meraih peringkat dua dari jumlah penduduk yang berpartisipasi mengikuti sensus.
Target awalnya yang hanya 12 persen dari total jumlah penduduk bisa dilampaui sebesar 211,15 persen. (rls/adm-01/gopos)