GOPOS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekecewaan terhadap kinerja jajaran Kabinet Indonesia Maju. Bahkan Jokowi mengaku jengkel melihat menteri-menteri yang dinilai tak peka atas krisis dialami Indonesia saat ini.
Sikap Presiden Jokowi itu disampaikan pada sidang paripurna kabinet, Kamis (18/6/2020). Namun, Sekretariat Presiden baru mengunggah video pidato Jokowi pada kanal YouTube mereka pada Ahad (28/6/2020).
Jokowi mengatakan, pemerintah sekarang ini sedang menghadapi krisis akibat virus corona (covid-19). Terutama sektor kesehatan maupun perekonomian.
“Suasana dalam tiga bulan ke belakang ini dan ke depan, mestinya yang ada adalah suasana krisis. Kita juga mestinya semua yang hadir di sini, kita yang bertanggung jawab kepada 267 penduduk Indonesia. Tolong digaris bawahi. Perasaan kita itu harus sama, ada sense of crisis yang sama,” kata Jokowi.
Presiden Joko widodo, mewanti-wanti agar para menteri dan pimpinan lembaga untuk menyikapi serius situasi kiris saat ini. Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyampaikan pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi minus 6-7,5 persen. Demikian pula Bank Dunia memprediksi ekonomi dunia minus 5 persen.
“Perasaan ini harus sama. Kita harus ngerti ini. Jangan biasa-biasa saja. Jangan liner, jangan mengganggap ini normal. Bahaya sekali ini. saya melihat banyak sekali mengganggap ini normal. Kerja masih biasa-biasa saja, ini harus kerja luar biasa, extra ordinary,” ujar Presiden.
“Jadi tindakan-tindakan kita, keputusan-keputusan kita, kebijakan-kebijakan kita, suasana adalah harus suasana krisis. Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja. Menganggap ini sebuah kenormalan. Apa-apan ini. Mestinya suasana itu ada semua. Jangan memakai hal-hal yang standar pada hal-hal krisis,” sambung Presiden.
Menurut Jokowi, manajemen krisis sudah harus berbeda semuanya. Selaku Presiden, Jokowi menyatakan siap mengeluarkan aturan untuk memudahkan penanganan krisisis. Apakah dalam bentuk Peraturan Presiden Pengganti Undang-undang (Perppu), Peraturan Presiden (Perpres). Termasuk para menteri yang memiliki kewenangan mengeluarkan.
“Saya lihat kita ini masih banyak yang biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ, apa nggak pake perasaan, suasana ini krisis,” ucap Presiden Jokowi mengungkapkan perasaan jengkel atas kinerja para menteri menanggapi krisis.
Baca juga: Destinasi Wisata di Kota Gorontalo Mulai Dibuka
Jokowi meminta kepada jajaran menteri agar sesegera mungkin mengambil langkah luar biasa dalam membantu rakyat Indonesia.
“Hanya gara-gara urusan peraturan, urusan peraturan. Ini extra ordinary. Saya harus ngomong apa adanya, enggak ada progres yang signifikan, enggak ada,” kata Presiden Jokowi dengan raut muka jengkel.
Di hadapan anggota kabinet, Joko menegaskan siap mempertaruhkan reputasi politik untuk menyelamatkan rakyat Indonesia di tengah kiris.
“Asal untuk rakyat, asal untuk negara. Saya pertaruhkan reputasi politik saya,” tegas suami Iriana itu.
Jokowi pun terang-terangan akan mengambil langkah membubarkan lembaga atau melakukan reshuffle.
“Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat perppu yang lebih penting lagi kalau memang diperlukan,” ujar Jokowi.(adm-02/suara/gopos)