GOPOS.ID – PT Pertamina berencana menghentikan penjualan Premium dan Pertalite. Langkah itu dilakukan untuk mendukung penyediaan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Rencana penghentian penjualan Premium dan Pertalite ini dikemukakan Direktur Pertamina, Nicke Widyawati, dalam diskusi virtual bertajuk “Memacu Kinerja Pertamina di Tengah Pandemi Covid”, yang dilaksanakan RMco.id, Senin (15/6/2020).
Menurut Nicke Widywati, Pertamina pada dasarnya sedang mengkaji penyederhanaan penjualan bahan bakar minyak (BBM) yang kadar Research Octane Number (RON) sesuai ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Jadi ada regulasi KLHK yang menetapkan bahwa untuk menjaga emisi karbon itu, menjaga polusi udara ada batasan RON berapa gitu, di kadar emisi berapa,” kata Nicke.
Berdasar Peraturan KLHK Nomor P.20 tahun 2017, Indonesia sudah harus mengadopsi kendaraan BBM berstandar Euro-4. Ketentuan itu berlaku sejak 10 Maret 2017. BBM yang memenuhi standar Euro-4 adalah bensin dengan RON di atas 91. Untuk bensin Premium memiliki kadar RON 88, Pertalite RON 90.
Menurut Nicke Widyawati, Pertamina masih terus berkoordinasi dengan pemerintah. Penyederhanaan penjualan BBM yang ramah lingkungan, dirasa perlu untuk menjaga kualitas udara di Indonesia.
“Kami akan terus mendorong masyarakat menggunakan BBM ramah lingkungan. Jadi, kami akan dorong ke arah produk yang lebih bagus. Kemudian penyederhanaan BBM ini akan lebih mudah dalam pendistribusiannya,” kata perempuan berjilbab itu.
Nicke menekankan, upaya Pertamina untuk mendorong penggunaan BBM ramah lingkungan dalam rangka kebaikan generasi mendatang.
“Untuk kebaikan anak dan cucu kita ke depannya,” katanya.(adm-02/gopos)