GOPOS.ID, GORONTALO – Hari pertama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Provinsi Gorontalo rupanya harus benar-benar di implementasikan.
Pasalnya di hari pertama penerapan PSBB, pasar mingguan yakni pasar senin Moodu, masih beroperasi di tengah deklarasi peraturan gubernur (Pergub) yang dilaksanakan, Senin (4/5/2020). Aktivitas jual beli pun masih sangat padat.Â
Dari pantauan gopos.id, aktivitas pasar senin Moodu sudah dimulai sejak 06.00 WITA. Bahkan sampai menjelang pukul 11.00 WITA ini, pasar Moodu masih tetap beroperasi. Para pedagang dan pembeli masih melakukan aktivitas jual-beli. Sebagian besar dari mereka pun menggunakan masker.
Informasi akan ditutupnya pasar mingguan pun sudah diketahui pedagang maupun pembeli.
Namun diantara mereka mengaku tak tahu harus menjajakan dagangan mereka dimana. Sebab stok dagangan mereka masih tersisa banyak untuk dijual kembali.
“Masih banyak saya pe barang. Sayuran kalau lama disimpan cepat rusak. Baru saya mau jual dimana? Karena saya sudah terlanjur belanja stok ini. Kalau tidak dijual, sapa yang mau ganti rugi saya pe dagangan,” ucap Rusman salah satu penjual sayur di pasar Senin Moodu ketika diwawancarai gopos.id.
Rusman sendiri sudah mengetahui bahwa pasar mingguan akan ditutup seiring pemberlakuan PSBB yang ditandatangani dan dideklarasikan hari ini. “Saya so tau dari medsos pak. Cuman saya mau kasih abis barang ini dulu,” ucapnya.
Sementara itu, Sunarti salah satu pembeli mengakui mengetahui akan adanya pemberlakukan PSBB dengan kebijakan penutupan pasar mingguan.
“Saya pe rumah di kabila pak. Jarak antara rumah saya dengan pasar sentral jauh. Karena pasar senin masih buka, ya saya masih belanja disini saja. Jujur saja pak, torang terbiasa belanja di pasar mingguan untuk stok makanan mingguan kami. Kalau hari-hari atau setiap minggu ke pasar sentral. Kami tidak punya uang bentor,” kata Sunarti.
Sunarti berharap agar pasar mingguan di Gorontalo masih tetap diberi kebijakan untuk tetap beroperasi. Sebab keberadaan pasar sebagai jantung pencarian serta pusat masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
“Kalau mau pakai online. Saya tidak tau depe cara. Tidak bisa ba pilih-pilih barang. Tidak bisa ba tawar. Baru di pasar online torang tidak bisa beli rica harga Rp 5ribu. Dipasar tradisional aktivitas itu ada semua pak. Beda,” jelasnya.
Baca juga:Â Iuran BPJS Kesehatan Kembali Turun, Kompensasi Iuran Hanya April 2020
Sehari sebelumnya Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie sudah menegaskan akan menutup seluruh pasar mingguan di Provinsi Gorontalo.
Dimulai dengan sosialisasi selama tiga hari yang dimulai sejak Senin hari ini, hingga Rabu mendatang.
Setelah itu, sanksi penindakan akan dilakukan aparat kepolisian dan TNI untuk membubarkan aktivitas masyarakat yang dilarang dalam aturan Pergub maupun peraturan walikota/bupati tersebut. (andi/gopos)