GOPOS.ID, GORONTALO- Sejak diumumkan wabah Covid-19 telah menyebar di Indonesia pada Maret 2020. Salam Puan bergerak dengan respon cepat membantu mitigasi wabah ini dengan rutin memberikan edukasi melalui social media maupun secara langsung kepada masyarakat terkait wabah Covid-19, PHBS dan penggunaan masker.
Salam Puan juga menggalang donasi 523 masker kain untuk pekerja harian seperti tukang bentor, tukang sayur dan ikan, ibu-ibu pekerja dan lainnya.
Hari Kartini 2020 kali ini menjadi momentum penting yang memberikan peluang bagi perempuan untuk berdaya sebagai pihak yang memegang peranan penting dalam melawan Covid-19 melalui peningkatan nutrisi maupun produksi pangan.
Keterkaitan pandemi Covid-19 sangat erat dengan pola hidup sehat antaranya stabilitas kekebalan tubuh. Dan ini berkaitan dengan asupan gizi dalam keluarga.
Dalam situasi ini, Salam Puan mengajak seluruh perempuan untuk bersama dalam #GerakanDapurKartini untuk melawan pandemi Covid-19. Apa saja yang bisa dilakukan dengan #GerakanDapurKartini?
1. Dapur menyajikan makanan dengan standar gizi yang dibutuhkan keluarga.
2. Dapur mengolah tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai suplemen keluarga.
3. Dapur menyisihkan sajian bergizi bagi warga miskin dan yang terdampak dengan Covid-19.
4. Dapur mengurangi polutan secara material (sampah plastik dan sejenisnya) & bahan-bahan kimia yang berdampak buruk pada tubuh
Selain itu, Asriyati Nadjamuddin Direktur Salam Puan menghimbau agar perempuan dapat kreatif untuk memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat menanam tanaman pangan.
“Para ibu yang tinggal di pedesaan biasanya akan memanfaatkan tanah di sekitar rumahnya untuk menanam bermacam kebutuhan pangan. Ketela, cabe, sayuran, bumbu dapur, dan palawija biasanya ditanam di sekitar rumah untuk menunjang pangan keluarga,” ucap Asri.
Lanjut kata Asri bahwa mereka yang tinggal di perkotaan dengan lahan perumahan yang sempit bisa memanfaatkan pot untuk menanam beragam sayuran yang bermanfaat bagi keluarga.
Perempuan juga dapat melakukan diversifikasi pangan. Misalnya, seorang anak yang sejak kecil dibiasakan untuk mengkonsumsi karbohidrat dari beragam jenis makanan seperti ketela, jagung dan sagu kelak akan terbiasa mengkonsumsi pangan non beras.
Ini akan membantu dalam ketahanan pangan keluarga selama masa pandemic Covid-19 dan setelahnya. (Lian/gopos)