GOPOS.ID, GORONTALO – Wacana publik yang berkembang di Indonesia terkait persoalan tenaga honorer memang masih hangat diperbincangkan hingga saat ini. Isu pemberhentian tenaga honorer yang merupakan kebijakan pemerintah pusat yang dibuktikan dengan adanya kesepakatan antara Kementerian PAN-RB, Badan Kepegawaian Nasional dan Komisi II DPR RI.
Kondisi ini membuat daerah dilema. Karena daerah harus memangkas ribuan warga yang mengabdikan nasibnya sebagai tenaga honorer.
Dibeberapa daerah di Indonesia, misalkan di Provinsi Banten dan Jawa Tengah, baik Gubernur Wahidin Halim dan Ganjar Pranowo mempertanyakan bahkan keberatan dengan rencana tersebut diatas.
Di Gorontalo, dengan jumlah tenaga honor yang cukup besar (4.608 orang), Gubernur Gorontalo Rusli Habibie tidak tinggal diam dengan kondisi ini.
Demi memperjuangkan nasib ribuan tenaga honor itu, Gubernur Rusli Habibie menemui Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Jenderal (Purn) Tito Karnavian untuk memastikan nasib warganya.
Baca juga: Honorer Tidak Dihapus, Tapi akan Diangkat jadi PNS dan PPPK
Juru Bicara Khusus Gubernur Gorontalo, Novalliansyah Abdussamad saat dihubungi awak media mengatakan bahwa pertemuan Gubernur Rusli Habibie dalam rangka menjalankan misi kemanusiaan.
“Ada misi yang dibawa Pak Gubernur saat menemui Pak Tito. Yaitu misi kemanusiaan. Ada ribuan tenaga honorer Gorontalo yang diperjuangkan oleh Pak Gubernur di Jakarta. Karena keresahan rakyat menjadi keresahan Pak Gubernur”. Jelasnya.
Noval menambahkan jika perjuangan Gubernur tidak terhenti sampai disitu. Rencananya pada pekan depan Gubernur Rusli Habibie akan diterima oleh Menteri PAN-RB.
“Sesuai rencana, hari selasa nanti Pak Gubernur akan diterima oleh MenPAN-RB. Misi Pak Gubernur sama soal tenaga honorer. Sekali lagi ini misi kemanusiaan, Pak Gubernur akan terus berjuang hingga mendapatkan solusi terbaik. Beliau hadir untuk warganya”. jelas Noval.
Disisi lain, Gubernur Rusli Habibie berharap para kepala daerah lain termasuk para Bupati dan Walikota agar dapat berjuang bersama-sama untuk para tenaga honorer yang ada didaerahnya masing-masing.
“Pak Gubernur berharap agar supaya ini menjadi tanggungjawab bersama para pemangku kepentingan yang ada didaerah, karena ini menyangkut nasib dan masa depan para tenaga honorer,” tandas Noval. (andi/gopos)