GOPOS.ID, GORONTALO – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Adhan Dambea mengkritik tidak adanya upaya yang dilakukan Bupati-Walikota di Gorontalo terkait pemberatasan minuman keras (miras) di wilayah mereka. Padahal menurut Adhan Dambea setiap hari, ada saja penyelundup memasukan miras di masing-masing kabupaten Kota Gorontalo.
Mantan Walikota Gorontalo itu heran bahwa pemerintah Provinsi Gorontalo lebih aktif dalam upaya pencegahan miras di Gorontalo.
Dengan dibentuknya tim terpadu dengan SK Gubernur nomor 382/31/XII/2019. Dimana tim ini terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Kesbangpol dan Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo jelang pergantian tahun. Dalam pelaksanaannya sudah ada ratusan liter miras yang ditangkap di daerah perbatasan.
“Sejauh ini saya melihat aparat aparat keamanan dari TNI maupun Polri kewalahan menindak para penyelundup miras di Gorontalo. Pemprov juga sudah menurunkan tim terpadu untuk membantu kerja-kerja TNI-Polri. Tetapi kepala daerah di kabupaten-Kota, saya lihat hanya diam-diam saja,” ucap Adhan Dambea saat menggelar dzikir bersama yang digelar Yaphara Gorontalo, Selasa (31/12/2019) malam.
Baca juga: Tim Terpadu Gagalkan Penyelundupan Miras di Perbatasan Gorontalo-Bolsel
Politis Partai Amanat Nasional (PAN) sejauh ini tidak melihat bukti konkrit dari Walikota-Bupati dalam mengamankan wilayah perbatasan.
“Apa yang sudah dilakukan bupati-walikota untuk pemberantasan Miras? Ini sangat disayangkan, bupati dan wali kota terlihat tidak serius dalam penanganan peredaran miras. Padahal ini merusak moral anak kita. Merusak moral masyarakat kita. Lihat berapa banyak anak-anak yang menjadi nakal karena terpengaruh miras. Lihat keadaan Kota sekarang. Banyak kasus kenakalan remaja,” tambanya.
Dalam hal menekan angka peredaran miras, Adhan Dambea mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Gubernur Gorontalo, yang membentuk tim terpadu yang belum lama hadir. Tim ini sudah memperlihatkan kerjanya dengan mengagalkan beberapa kasus penggelapan miras ke Gorontalo.
Adhan cukup keras terkait ini. Sebab ia melihat bahwa kepala daerah. Khususnya bupati dan wali kota lebih banyak terfokus pada pembangunan fisik. Sementara pembangunan persoalan sosial dan penyakit masyarakat tidak diperhatikan.
“Marilah kita sama-sama berbuat. Jangan semuanya fokus pada pembangunan fisik. Sementara generasi muda kita rusak. Ahlak mereka tidak bagus. Kenakalan remaja makin merejalela. Faktor utama yah miras,” tandasnya. (andi/gopos)