GOPOS.ID, GORONTALO – Inovasi baru menuju UNG yang unggul dan berdaya saing, terus dioptimalkan. Kali ini, proses pesta demokrasi terbesar di kalangan mahasiswa yakni pemilihan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (UNG) akan dilakukan secara online.
Untuk menunjang inovasi baru ini, rektorat UNG melaksanakan uji coba terhadap aplikasi E-Voting pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM UNG dengan menghadirkan setiap mahasiswa dari setiap fakultas dengan status aktif, Sabtu (14/12/2019).Â
Cara pemilihanya hanya dengan memasukan Nim dan password siat, kemudian memilih calon Presiden BEM dan wakilnya. Kemudian hasilnya akan langsung dikirim ke server.
Untuk aplikasi E-Voting sendiri bisa di Download di Play Store dua hari sebelum pemilihan diselenggarakan. Selanjutnya akan diberikan waktu untuk register sebelum memilih.
Setelah waktu habis, maka pemilihan akan segera dihentikan. Hasilnya tersimpan di server UNG yaitu BAAKP. Seseorang yang telah memilih dengan menggunakan NIMnya, tidak akan dipebolehkan untuk memilih untuk kedua kalinya.
Mahasiswa yang akan memilih adalah mahasiswa yang terlibat aktif dalam perkuliahan pada semester ganjil. Saat selesai memilih maka akan ada delay selama 1 menit untuk sampai Counting Center dari hasil pemilihan.
Indra Sutriadi, selaku pengembang aplikasi tersebut menjamin kerahasiaan dan juga data dalam pemilihan. Ia memastikan bahwa data yang dihasilkan tidak akan bermasalah apalagi sampai dibobol.
“Saya yang akan menjamin keamananya. Data akan tersimpan di server BAAKP dan akan terpisah dari siat akademik. Karena ditakutkan akan mengalami kemacetan seperti yang sering terjadi. Jika memang ada yang ingin mencoba keamananya, maka dipersilahkan,”ungkapnya.
Inovasi ini dilakukan agar anggaran pemilihan akan lebih murah dan efisien. Anggaran pun bisa disalurkan untuk kegiatan kemahasiswaan di UNG.
Selain itu, sebagai langkah UNG dalam menggagas kemajuan teknologi informasi 5.0. Langkah ini juga, untuk memastikan dan memberikan kenyamanan sekaligus keamanan yang berdasarkan pada kesepakatan bersama.
Keterangan di atas diungkapkan oleh Wakil Rektor III Karmila Machmud bahwa uji coba ini harus dihadiri penuh oleh seluruh perwakilan mahasiswa dari seluruh fakultas. Agar dapat diambil kejelasan dan mahasiswa tidak bingung ketika memilih nantinya.
Baca juga: Empat Perguruan Tinggi Pengembangan Proyek IsDB 4 in 1 Belajar ke UNG
“Makanya saya pastikan semua harus hadir sebelum acara ini dimulai. Jika memang sudah diuji coba, maka langsung kita evaluasi kinerjanya. Keluarkan seluruh keluh kesah kalian. Apabila ada sesuatu yang dinilai tidak sesuai. Jika ini kalian tolak, maka sama saja kita kembali ke era 3.0,”ujarnya.
Sebelum sosialisasi ini dilakukan, program ini sudah lama dibahas bersama para Senat Mahasiswa (Senma) dan Dekan III di seluruh Fakultas. Bahkan ada 5 kali pertemuan untuk membahas aplikasi pemilihan BEM ini.
Setelah uji coba aplikasi ini, maka selanjutnya akan ada sosialisasi lebih lanjut Senin (16/12/2019) tentang regulasinya. Jika selesai dan disepakati oleh semua pihak, maka akan langsung dibentuk Komisi Pemilihan Langsung (KPL), untuk pemilihan Presiden BEM selanjutnya.
Pemilihan ini dipastikan tidak akan merusak esensi dari Demokrasi. Setelah KPL dibentuk, tugasnya sama, kecuali pada proses penghitungan suara, yang sudah berganti secara online.
“Kita tahun ini harus memulai sejarah baru. Agar kita hemat energi, tepat waktu, hemat anggaran. Nanti sudah disepakati ini, kita bentuk KPL, dan mulai bekerja. Agar bulan Januari 2020 kita sudah punya presiden bem yang baru,” tutupnya. (Aldy/gopos)